Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)

Trump Tidak Akan Kurangi Jumlah Pasukan AS di Korsel

Arpan Rahman • 23 Februari 2019 16:12
Washington: Presiden Donald Trump menegaskan tidak akan mengurangi jumlah pasukan Amerika Serikat di Korea Selatan. Pernyataan ini merupakan respons Trump atas spekulasi akan adanya pengurangan pasukan sebagai bagian dari perjanjian AS dengan Korut menjelang Konferensi Tingkat Tinggi di Hanoi.
 
Trump dijadwalkan bertemu untuk kali kedua dengan pemimpin Korut Kim Jong-un dalam KTT di Hanoi, Vietnam, pada 27-28 Februari mendatang. Keduanya bertemu pertama kali dalam KTT perdana di Singapura pada Juni 2018.
 
"Tidak, tidak. Hal itu bukan salah satu yang dibicarakan," ucap Trump saat ditanya awak media mengenai spekulasi pengurangan jumlah pasukan, seperti dinukil dari laman Channel News Asia, Sabtu 23 Februari 2019. Saat ini, terdapat 28.500 personel militer AS di Korsel.

Menjawab pertanyaan sekelompok reporter saat dirinya menemui seorang pejabat Tiongkok di Gedung Putih, Trump mengaku tidak akan membuka 'kartu' menjelang pertemuannya dengan Kim.
 
Saat ditanya apa saja yang akan ditawarkan Trump kepada Kim di Vietnam, dia menjawab: "Semuanya masih memungkinkan."
 
Karena KTT perdana di Singapura kurang memuaskan bagi banyak pihak, Trump mendapat tekanan untuk menelurkan hasil konkret dalam pertemuan keduanya dengan Kim. Dalam KTT di Singapura, Trump dan Kim hanya menyepakati usaha bersama menuju denuklirisasi, namun tanpa menyebutkan detail-detail langkahnya.
 
Selama ini, Trump telah beberapa kali berargumen bahwa AS terlalu banyak mengeluarkan uang untuk menyiagakan pasukan di negara-negara mitra. Ia juga pernah beberapa kali meminta para mitranya itu untuk lebih berkontribusi dalam hal pendanaan.
 
Menjelang KTT di Hanoi ini, AS dan Korsel dilaporkan sedang berusaha mencapai perjanjian final mengenai kehadiran militer Negeri Paman Sam di Negeri Gingseng. Washington ingin Seoul membayar lebih untuk biaya operasional pasukan AS di Korsel.
 
Korut dan Korsel belum secara resmi mengakhiri perang pada era 1950-1953. Secara teknis, kedua negara masih dalam status perang.
 
Sementara itu di Vietnam, Kementerian Luar Negeri di Hanoi mengonfirmasi Kim akan datang dalam beberapa hari mendatang. Media Vietnam tidak menyebutkan tanggal pasti kapan Kim Jong-un datang. Namun beberapa sumber mengatakan kepada AFP bahwa Kim akan datang pada 25 atau 26 Februari dengan menggunakan kereta api.
 
Dari Korut, Kim akan menggunakan kereta api menuju Vietnam. Kereta Kim akan berhenti di stasiun Dong Dang di dekat perbatasan Tiongkok. Dari sana, Kim dan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Hanoi dengan mobil.
 
Sejumlah media Vietnam melaporkan seluruh lalu lintas di Hanoi yang dilalui Kim akan ditutup total mulai pada 26 Februari, mulai pukul 06.00 pagi hingga 14.00 siang waktu setempat. Hal ini mengindikasikan rombongan Kim memang menggunakan mobil saat tiba di ibu kota Vietnam tersebut.
 
Baca: Peniru Trump dan Kim Ditangkap Polisi Vietnam
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan