Konferensi pers Donald Trump dan Presiden Meksiko Pena Nieto (Foto: Reuters)
Konferensi pers Donald Trump dan Presiden Meksiko Pena Nieto (Foto: Reuters)

Presiden Meksiko Terima Donald Trump, Warga Dilanda Kemarahan

Fajar Nugraha • 01 September 2016 08:52
medcom.id, Meksiko: Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto akhirnya menerima calon Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump. Namun pertemuan ini tidak disukai oleh rakyat Meksiko.
 
Kemarahan rakyat Meksiko dipicu oleh ucapan Trump terhadap imigran Meksiko yang masuk ke Amerika Serikat (AS). Trump menyebutkan bahwa imigran Meksiko sebagai pembuat onar yang biasa melakukan kejahatan. 
 
Selain itu Trump juga bersumpah akan membangun dinding di perbatasan AS-Meksiko, demi mencegah warga Meksiko masuk ke wilayah Negeri Paman Sam.  (Baca: Trump akan Berdialog dengan Presiden Meksiko https://www.medcom.id/internasional/amerika/4baXQDBN-trump-akan-berdialog-dengan-presiden-meksiko).
 
Presiden Nieto mengatakan warga Meksiko tidak terima dengan ucapan Trump yang diarahkan kepada mereka. Namun dalam pertemuan itu, Nieto tidak meminta kepada Trump apa yang diinginkan oleh rakyatnya selama ini yaitu: Mendesak permintaan maaf dari Trump.
 
Bahkan dalam konferensi pers bersama, Trump mengulang kembali keinginannya untuk membangun tembok yang memisahkan kedua negara.
 
"Ini adalah bentuk tanggungjawab yang harus saya berikan untuk membela rakyat Meksiko di seluruh dunia dan Trump sudah melontarkan ucapan yang melukai dan mempengaruhi banyak rakyat Meksiko," ujar Presiden Nieto, seperti dikutip CNN, Kamis (1/9/2016).
 
"Rasa sakit hati tentu muncul akibat ucapan Trump. Tetapi saya yakin sikap kesungguhannya untuk membangun hubungan yang bisa membawa keuntungan bagi rakyat kedua negara," lanjut Nieto.

Presiden Meksiko Terima Donald Trump, Warga Dilanda Kemarahan
Konferensi pers Donald Trump dan Presiden Meksiko Pena Nieto (Foto: RTV)
 
 
Trump sendiri bahkan seperti melupakan sikap kerasnya, karena penerimaan dirinya yang setara seperti seorang presiden di sebuah konferensi pers bersama Nieto. Kunjungan ini juga menjadi upaya untuk meningkatkan citra Trump sebagai calon pemimpin AS.
 
Momen kunjungan ini juga berlangsung beberapa jam sebelum Trump dijadwalkan untuk menyampaikan pidato di Arizona. Pidato itu dimaksudkan untuk mengklarifikasi kebijakan imigrasi menyusul janjinya untuk mendeportasi 11 juta imigran ilegal.
 
Warga Meksiko masih tetap membenci Trump
 
Meskipun dalam kunjungan ini Trump berupaya mendekati rakyat Meksiko. Tetap saja hal tersebut tidak menarik perhatian banyak warga.
 
Trump dalam konferensi pers bersama Presiden Nieto menyebutkan bahwa warga Amerika keturunan Meksiko adalah masyarakat yang spektakuler dan luar biasa. Trump juga menyebutkan membanjir imigran gelap Meksiko ke AS, tidak hanya mempersulit Negeri Paman Sam tetapi juga Meksiko sendiri.
 
Pengamat keamanan Meksiko Alejandro Hope menyebut pertemuan Trump-Nieto itu sebagai sebuah bencana. 
 
"Trump tidak mengubah posisinya sama sekali. Dia hanya menyingkapinya dengan bahasa yang lebih sopan," tutur Hope.
 
Sementara untuk Nieto, Hope mengatakan: "Pada akhirnya, dia memberikan kesempatan kepada Trump untuk memamerkan diri dan tidak mendapatkan apapun sebagai balasannya. Kerja yang bagus".
 
Kritikan diberikan oleh seorang penulis, Angeles Mastretta kepada Nieto. Menurutnya Nieto tidak bisa mewujudkan apa yang dituntut oleh warganya, yakni permintaan maaf dari Trump.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan