"Saya pikir seluruh program senjata pemusnah massal Korut itu bertentangan dengan resolusi DK PBB. Tapi fokus AS di sini adalah mencoba menegosiasikan hal tersebut untuk Korut," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Morgan Ortagus, dikutip dari AFP, Rabu 29 Mei 2019.
Meski demikian, Ortagus yakin bahwa hubungan baik antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un mampu membawa perundingan yang apik pula.
Pernyataan Ortagus ini keluar usai Trump bahwa uji coba 'senjata kecil' yang dilakukan oleh Korut, tidak mengganggunya.
Baca: Korut Sebut Penasihat Keamanan AS "Manusia Cacat"
Pernyataan Trump ini jelas bertentangan dengan pernyataan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton. Senada dengan Ortagus, Bolton menyebut senjata pemusnah massal Korut melanggar resolusi DK PBB.
Perundingan terkait denuklirisasi antara AS dan Korut dirasa mandek dan tak ada kemajuan. Bahkan Korut sempat meminta Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo tak lagi ikut dalam perundingan denuklirisasi tersebut.
Sempat membentuk kesepakatan yang dinilai cukup baik di pertemuan pertama Trump dan Kim di Singapura, Juni 2018 lalu, pertemuan kedua mereka tak berjalan mulus.
Pertemuan kedua yang digelar di Vietnam pada Februari 2019 lalu berakhir tanpa kesepakatan. Trump ogah mencopot sanksi ekonomi Korut, yang merupakan syarat dari Korut untuk memuluskan proses denuklirisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News