Miliarder kontroversial itu bersiap menerapkan rencana kontroversialnya, termasuk di bidang kesehatan, kebijakan luar negeri dan perekonomian.
Dia juga akan menghapus berbagai pencapaian Obama selama ini, seperti Obamacare, kebijakan perubahan iklim dan perjanjian nuklir dengan Iran. Trump ingin "membuat Amerika hebat lagi."
Berikut tujuh rencana kebijakan kunci Trump versi Telegraph, Kamis 20 Januari:
1. Trump ingin menghentikan gelombang imigrasi, yang berjalan stabil semasa kepemimpinan Obama
Donald Trump memicu kontroversi semasa kampanye lewat pernyataannya mengenai Meksiko, menuduh para imigran dari negara tersebut membawa serta kejahatan ke AS. Isu imigrasi mengejutkan banyak pihak, baik bagi mereka para mendukung dan juga kalangan yang melayangkan kritik.
Dia bertekad membangun sebuah tembok besar di perbatasan Meksiko, melarang kedatangan semua Muslim dan mendeportasi sekitar 11 juta imigran ilegal. Sejak terpilih menjadi presiden, dia menurunkan intensitas ucapannya. Ia kini menjanjikan adanya "pemeriksaan ekstrem" bagi mereka yang ingin datang ke AS.
Imigrasi menuju AS berada di level yang lebih kurang sama di bawah kepresidenan Obama, sekitar satu juta orang per tahun. Pemerintahan Obama fokus kepada penegakan hukum di sepanjang perbatasan. Deportasi, sebagian besar di perbatasan, meningkat di bawah Obama -- mencapai puncak di angka 41o ribu pada 2012.
Di waktu yang sama, kebijakan eksekutif Obama memungkinkan hampir separuh dari sebelas juta imigran ilegal untuk tinggal dan bekerja di AS, meski tidak ada penawaran kewarganegaraan.

Trump dan Obama beserta istri mereka usai acara inaugurasi. (Foto: EPA)
2. Ketenagakerjaan meningkat, namun Trump mungkin akan mencoba mendorong lebih banyak pekerjaan
Semasa kepresidenan Obama, jutaan lapangan pekerjaan telah diciptakan dan pendapatan kotor negara secara perjalanan meningkat. Setelah mencapai puncak di angka sepuluh persen pada Oktober 2009, pengangguran saat ini turun ke angka 4,7 persen.
Gaya ekonomi populis Trump didukung sejumlah orang yang merasa kehidupan mereka tidak meningkat seperti seharusnya.
Kekayaan keluarga AS telah menurun tajam sejak krisis finansial, dan belum pulih hingga kini -- kisaran pendapatan keluarga menurun dari USD137,955 pada 2007 menjadi USD82,756 pada 2013. Hal ini membuat mayoritas warga AS meyakini sistem perekonomian negara secara tidak adil menguntungkan kepentingan yang lebih kuat, dan pemulihan ekonomi tidak melibatkan mereka.
Trump memanfaatkan fakta ini. Area-area seperti di Rust Belt, sebuah wilayah di AS yang dukungannya memberikan suara electoral college signifikan bagi Trump, mengalami pemangkasan lapangan kerja di bidang manufaktur lebih dari separuh sejak setengah abad terakhir. Para pekerja di Rust Belt merasa mereka sudah tidak lagi bernilai seperti dulu kala.
3. Kebijakan perubahan iklim akan mengalami kemunduran
Sebelumnya Trump pernah menulis di Twitter bahwa "konsep pemanasan global diciptakan oleh dan untuk Tiongkok agar sektor manufaktur AS tidak kompetitif."
Semasa kampanye, dia bertekad membatalkan perjanjian iklim Paris dan menghentikan pendanaan dari AS untuk program pemanasan global PBB.
Perjanjian Paris diterapkan pada November setelah lebih dari 55 negara meratifikasinya -- termasuk dua penyumbang emisi karbon terbesar, AS dan Tiongkok. Isi perjanjian berfokus pada upaya menahan kenaikan temperatur di Bumi. Tahun 2015 adalah yang terpanas dalam sejarah dunia.
Sejak 2005, batu bara menurun sebagai sumber energi bagi AS -- dari 49,6 persen hingga sepertiganya pada 2015. Di periode sama, energi terbarukan telah meningkat dari 8,8 persen menjadi 13,3 persen. Janji Trump sebelumnya untuk menghidupkan kembali industri batu bara mungkin akan membalikkan tren positif ini.
4. Obamacare akan disingkirkan
Partai Republik menguasai pemerintahan, baik di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat. Program asuransi kesehatan Obamacare kemungkinan besar "akan digantikan" seiring dekat tekad Trump semasa kampanye.
Saat ini belum ada rencana detail sebagai alternatif, namun Trump pernah berkata dirinya ingin mendorong kompetisi antar pasar di beragam negara bagian.
Di masa kepemimpinan Obama perideo kedua, jumlah warga AS tanpa asuransi kesehatan menurun drastis -- survei American Community Survey menunjukkan rata-rata orang tanpa asuransi menurun di setiap distrik antara tahun 2013 dan 2015.
Secara nasional, penurunan ada di angka 17,3 persen pada 2013 menjadi 10,8 persen pada 2016 -- sekitar 6,5 persen dalam tiga tahun.
Belakangan Trump mengatakan dirinya akan mengganti Obamacare dengan program asuransi "untuk semua warga" AS.
Baca: Trump: Teroris Islam Akan Dihapus Seluruhnya
5. Hubungan dengan Rusia dan Kebijakan Nuklir
Sejumlah laporan mengindikasikan Trump mungkin akan mendorong hubungan yang lebih jauh antara AS dengan Rusia, dengan menerapkan pendekatan keras terhadap negara seperti Korea Utara dan Iran.
Pada Desember, Trump menuliskan tweet bahwa "AS harus memperkuat dan memperluas kapabilitas nuklir hingga tiba waktunya dunia menyadari peranan nuklir."
Namun dalam sebuah wawancara dengan The Times, dia berkata "saya rasa senjata nuklir (jumlahnya) harus diturunkan secara substansial."
Saat ini ribuan senjata nuklir sudah berada dalam angkatan militer di seluruh dunia.
AS dan Rusia mendominasi semua negara dengan 93 persen dari total 15.500 hulu ledak nuklir dunia. Mata dunia akan tertuju pada bagaimana hubungan Trump dengan Putin berkembang lebih jauh. Trump pernah berkata adalah sebuah "aset" jika Putin dan dirinya saling menyukai.
.jpg)
Trump berpidato dalam acara inaugurasi di Washington. (Foto: Joe Raedle/Getty)
6. Pemangkasan Pajak
Meski pernah menyebut tidak membayar pajak telah menjadikan dirinya pria "pintar," Trump menjanjikan warga AS "revolusi pajak terbesar sejak zaman (Ronald) Reagan."
Janji revolusi meliputi pemangkasan pajak, di mana Trump berpendapat sektor bisnis tidak akan membayar lebih dari 15 persen keuntungannya untuk pajak. Angka ini turun dari kebijakan 20 tahun terakhir yakni maksimal 35 persen.
Pejak penghasilan individu juga dapat menurun di bawah Trump, dengan pengurangan beberapa kantong pajak yang sudah dilakukan kubu Republik.
7. Membersihkan Washington
Trump mengendarai gelombang populisme untuk menjadi presiden -- dengan salah satu slogannya "keringkan rawa." Slogan merujuk pada keinginan Trump membersihkan pemerintahan AS yang berpusat di Washington dari para pejabat korup.
Tema ini terbukti efektif semasa kampanye Trump. Keyakinan publik terhadap hampir seluruh institusi di AS berada di level terendah.
Ketidakpercayaan berpusat pada Kongres AS, yang tingkat kepuasan publiknya hanya berada di angka sembilan persen. Banyak warga AS merasa dunia perpolitikan negaranya hanya memikirkan kalangan sendiri, bukan mereka. Trump melihat ketidakpuasan ini, dan memberikan jalan bagi warga AS untuk menyuarakan kemarahan.
Dia menjanjikan beragam langkah untuk membersihkan Washington, termasuk memangkas masa jabatan anggota Kongres, pembekuan perekrutan karyawan federal dan melarang mantan pejabat negara menjadi pelobi (lobbyists).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News