Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin di London, Inggris, 28 Februari 2019. (Foto: AFP/POOL/TOBY MELVILLE)
Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin di London, Inggris, 28 Februari 2019. (Foto: AFP/POOL/TOBY MELVILLE)

AS Jatuhkan Sanksi ke Enam Perwira Venezuela

Willy Haryono • 02 Maret 2019 10:24
Washington: Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru kepada enam perwira militer Venezuela yang dinilai menghalangi gelombang bantuan kemanusiaan untuk warga sipil. Sebelumnya, AS juga telah menjatuhkan sanksi kepada perusahaan minyak nasional dan beberapa gubernur Venezuela.
 
Sanksi dijatuhkan satu hari usai Rusia dan Tiongkok memveto resolusi yang diusulkan AS serta beberapa negara Eropa di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Resolusi tersebut menyerukan agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan tanpa gangguan ke Venezuela.
 
Empat relawan tewas saat berusaha menyalurkan bantuan kemanusiaan tersebut beberapa hari lalu. Kala itu, para relawan dihalangi pasukan keamanan Venezuela saat hendak menyalurkan bantuan berupa 178 ton beras, kacang-kacangan dan makanan lainnya dari Kolombia.

"Kami menjatuhkan sanksi kepada sejumlah perwira Venezuela atas aksi kekerasan, kematian tragis dan pembakaran makanan serta obat-obatan yang diperuntukkan bagi warga Venezuela yang sakit dan kelaparan," ujar Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, seperti dilansir dari laman AFP, Jumat 1 Maret 2019.
 
AS juga mencabut visa dari 49 pejabat Venezuela beserta keluarga mereka masing-masing.
 
Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido, yang diakui Washington sebagai presiden interim, adalah tokoh di balik bantuan kemanusiaan. Dia berusaha keras agar makanan dan obat-obatan asal AS yang dikumpulkan di Kolombia dan Brasil itu dapat disalurkan.
 
Guaido mengatakan sekitar 300 ribu warga Venezuela terancam mati kelaparan jika bantuan tidak segera disalurkan. Namun Presiden Venezuela Nicolas Maduro menilai bantuan kemanusiaan hanya kedok AS untuk melancarkan invasi.
 
Ia memperkuat pengamanan di perbatasan dan berkukuh tidak boleh ada satu bantuan pun yang lolos ke Venezuela. Menurut Maduro, AS berusaha memalsukan krisis di negaranya untuk memulai perang di Amerika Selatan, di mana tujuan akhirnya adalah meraup minyak Venezuela.
 
PBB mengatakan sekitar 2,7 warga Venezuela telah melarikan diri dari negaranya sejak 2015. Mereka pergi ke beberapa negara tetangga karena mengaku sudah sulit mendapatkan beragam kebutuhan pokok. Hiperinflasi terjadi di tengah krisis ekonomi di Venezuela, yang membuat mata uang bolivar hampir tidak ada nilainya.
 
Baca: DK PBB Tolak Adopsi Rancangan Resolusi Venezuela
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan