"Jika mereka harus melakukannya (menembak), saya memberikan izin. Tapi saya harap mereka tak perlu melakukannya," kata Trump, dikutip dari CNN, Jumat 23 November 2018.
Pernyataan ini memperkuat laporan sebelumnya bahwa Trump telah menerima dan menyetujui memorandum berisi kewenangan tersebut.
Selain itu, pasukan AS di perbatasan juga diperbolehkan menggunakan senjata mematikan, membantu pencarian, pengendalian imigran dan penahanan imigran yang berulah.
Baca: Menhan AS Kerahkan Pasukan di Perbatasan Meksiko
Dalam Undang-Undang yang berlaku sejak 18 Juni 1878, militer dilarang melakukan penegakan hukum sipil seperti menangkap dan memenjarakan kecuali ada perintah dari presiden.
Trump menyatakan, tak ada pilihan lain karena pasukan AS harus berhadapan dengan 10 ribu imigran dari Amerika Tengah.
Sekitar 5.800 personel militer telah diperintahkan Trump untuk membantu polisi perbatasan Meksiko. Para imigran tersebut kebanyakan berasal dari El Salvador, Guatemala dan Honduras.
Mereka hendak masuk ke AS dan mencari suaka untuk melarikan diri dari kekerasan geng, persekusi dan kemiskinan di negara asal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News