AS menyebut sanksi dijatuhkan ke PDVSA untuk mencegah Maduro mengambil seluruh aset di perusahaan tersebut, di tengah kemungkinan dirinya benar-benar akan digeser Juan Guaido, tokoh oposisi yang mengklaim sebagai presiden interim Venezuela.
"Tujuan sanksi ini adalah untuk mengubah perilaku," ucap Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin kepada awak media di Gedung Putih.
"Jadi karena perusahaan seperti itu adalah milik negara, maka seluruh uang dan aset yang ada di dalamnya nanti akan berada di bawah kendali Guaido," lanjut dia, seperti dikutip dari laman AFP.
Guaido, yang merupakan Kepala Majelis Nasional Venezuela, mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pekan lalu. Ia mengaku sedang berusaha "menguasai seluruh aset republik yang ada di luar negeri, untuk mencegah Maduro mengosongkan seluruh kotak kekayaan negara."
Baca: Juan Guaido Desak Minta Militer Venezuela Lawan Maduro
Venezuela yang memiliki banyak cadangan minyak sempat dikenal sebagai negara sukses di Amerika Latin. Namun negara tersebut jatuh ke dalam krisis politik dan ekonomi usai dipimpin tokoh sayap kiri selama bertahun-tahun.
Meski jutaan warga Venezuela telah melarikan diri di tengah langka serta tingginya harga berbagai kebutuhan pokok, Maduro masih didukung sejumlah elemen angkatan bersenjata dan juga Rusia serta Tiongkok.
Washington berusaha menggantikan Maduro dengan mengakui Guaido sebagai pemimpin, dan juga menyerukan agar militer Venezuela meninggalkan Maduro.
Penasihat keamanan nasional Presiden AS Donald Trump, John Bolton, menyerukan militer Venezuela "untuk menerima transfer kekuasaan secara damai, demokratik dan konstitusional."
Bolton menegaskan AS tidak mengesampingkan adanya opsi penggunaan kekuatan militer Negeri Paman Sam. "Presiden sudah menegaskan bahwa dalam isu ini, semua opsi masih terbuka," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News