Seperti dikutip dari laman AFP, padamnya listrik di Caracas terjadi pukul 13.28 waktu setempat. Sinyal operator telepon genggam juga terganggu, dan siaran sejumlah saluran televisi terputus.
Saat pemadaman terjadi, beberapa toko memilih tutup karena khawatir terjadi penjarahan. Dua pekan kemarin, penjarahan sempat terjadi saat pemadaman listrik di Caracas dan wilayah lainnya.
Sebuah surat kabar Venezuela melaporkan bahwa listrik juga padam di bandara internasional di luar Caracas. Sejak dua pekan lalu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut pemadaman listrik sebagai sebuah "serangan" terhadap pembangkit listrik tenaga air utama, yang memasok energi ke 80 persen dari total populasi Venezuela.
Menteri Komunikasi Venezuela Jorge Rodriguez berkata kepada saluran televisi nasional bahwa pemadaman sejak dua pekan lalu adalah tanggung jawab kubu oposisi. Ia mengklaim oposisi yang dipimpin Juan Guaido "ingin membuat masyarakat Venezuela merasa tidak nyaman."
Sementara Guaido, pria yang mengklaim sebagai presiden interim Venezuela sejak Januari lalu, menuduh Maduro menggunakan pemadaman listrik sebagai momen untuk "menciptakan disinformasi dan kekhawatiran" di tengah masyarakat.
Dalam tulisan di Twitter, Guaido mengatakan pemadaman melanda sedikitnya 17 dari 23 negara bagian di Venezuela. ia juga mengunggah grafik dari situs pemantau Netblocks yang memperlihatkan bahwa 57 persen jaringan internet di Venezuela terputus.
Sejumlah pengguna Twitter mengatakan bahwa pemadaman melanda beberapa kota, termasuk Barquisimeto, Maracaibo dan Barinas. "Ya ampun, pemadaman lagi," ungkap Flore Melero, seorang warga Ocumare del Tuy, di Twitter.
"Duduk di kantor, listrik padam dan hanya bisa mengandalkan generator. Sampai kapan pemadaman ini? Apakah saya punya cukup air bersih di rumah? Bagaimana dengan daging di kulkas saya? tulis seorang pengguna lainnya di Twitter, Andres Betancourt.
Komentar kedua warganet tersebut merefleksikan kepanikan dan kekhawatiran sejak pemadaman pertama, yang dimulai pada 7 Maret. Ketika itu, pemadaman berlangsung selama sepekan.
Selama pemadaman pertama itu, belasan pasien di sejumlah rumah sakit meninggal dunia, transportasi publik terganggu, produksi minyak terhambat dan pasokan air tersendat.
Maduro menuduh Amerika Serikat berada di balik pemadaman pertama. Ia menyebut AS telah melancarkan serangan siber ke pembangkit listrik tenaga air Guri.
Mengantisipasi hal serupa, Maduro telah membentuk sebuah unit militer baru untuk melindungi sejumlah infrastruktur krusial di bidang listrik dan perairan.
Baca: Presiden Venezuela Bentuk Unit Pelindung Instalasi Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News