Berikut adalah tujuh senjata militer termahal di dunia, yang mencerminkan besarnya biaya yang diperlukan untuk mempertahankan dominasi teknologi pertahanan modern:
B-2 Spirit
.jpg)
Sumber: Dok. Angkatan Udara AS.
B-2 Spirit, juga dikenal sebagai Stealth Bomber, adalah pembom strategis berat yang dirancang untuk menembus pertahanan udara musuh dengan teknologi siluman.
Pesawat ini dapat membawa senjata konvensional maupun nuklir, dan dikembangkan di bawah proyek Advanced Technology Bomber.
B-2 diproduksi dengan total biaya sekitar USD 2,13 miliar (sekitar Rp31,95 triliun) per unit, menjadikannya salah satu pesawat paling mahal yang pernah dibuat.
Setiap pesawat memerlukan biaya pemeliharaan bulanan sekitar USD 3,4 juta, dengan biaya per jam terbang mencapai USD 135.000. Teknologi canggih dan kemampuan siluman menjadikannya senjata udara dengan biaya investasi dan operasional yang sangat tinggi.
F-35 Lightning II
.jpg)
Sumber: Dok. Angkatan Udara AS.
Pesawat tempur supersonik multiguna ini memiliki kursi tunggal dan mesin tunggal, dengan kemampuan pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis.
F-35 Lightning II, yang dikembangkan oleh Lockheed Martin, juga memiliki kemampuan peperangan elektronik serta intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR).
Proyek pengembangan F-35 Lightning II diperkirakan menghabiskan biaya hingga USD 1,5 triliun (sekitar Rp21.112 triliun).
Teknologi canggih dan kemampuan serangan yang fleksibel membuatnya menjadi salah satu pesawat tempur paling mahal dan modern di dunia.
Kapal Perusak Kelas Arleigh Burke (DDG 51)
.jpg)
Sumber: D. L. "Paul" Farley
Kapal perusak ini merupakan salah satu andalan Angkatan Laut Amerika Serikat. Dilengkapi dengan misil, senjata canggih, dan sistem deteksi ranjau, kapal sepanjang 154,4 meter dengan berat 9.200 ton ini menelan biaya pembangunan sekitar USD 101,8 miliar (sekitar Rp1.471 triliun).
Kapal ini dilengkapi dengan Sistem Tempur Aegis, yang memungkinkannya meluncurkan, melacak, dan menghindari serangan misil secara bersamaan.
Kemampuan serangan dan pertahanan yang terintegrasi menjadikannya salah satu senjata angkatan laut paling mahal dan andal.
Kapal Selam Kelas Virginia

Sumber: Dok. Angkatan Laut AS.
Kapal selam bertenaga nuklir ini memiliki kemampuan operasi di perairan dalam maupun dangkal, serta dilengkapi dengan berbagai senjata mutakhir. Biaya pembangunan satu kapal selam ini mencapai USD 83,7 miliar (sekitar Rp1.200 triliun).
Kapal selam kelas Virginia dirancang untuk berbagai misi di lautan terbuka dan wilayah pesisir, termasuk peperangan anti-kapal selam dan pengumpulan intelijen.
Teknologi kapal selam kelas Virginia memungkinkan operasi yang tidak terdeteksi, menjadikannya salah satu komponen kunci dalam sistem pertahanan modern.
F-22 Raptor
.jpg)
Sumber: Rob Shenk
Jet tempur siluman F-22 Raptor merupakan pesawat tempur yang sulit terdeteksi radar dengan kemampuan manuver yang tinggi.
Dilengkapi dengan peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan intelijen sinyal, biaya pengembangannya mencapai USD 79,2 miliar (sekitar Rp1.100 triliun).
F-22, yang dikembangkan oleh Lockheed Martin bersama Boeing, juga mampu melakukan operasi serangan elektronik dan pengintaian sinyal, menjadikannya pesawat tempur dominan dalam pertempuran udara modern.
V-22 Osprey

Sumber: Airwolfhound
V-22 Osprey adalah pesawat tiltrotor yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal seperti helikopter, tetapi terbang dengan kecepatan tinggi seperti pesawat biasa. Biaya pengembangan V-22 mencapai USD 57,8 miliar (sekitar Rp789,3 triliun).
Pesawat ini dirancang untuk menggabungkan fungsi helikopter dengan kemampuan jelajah jarak jauh berkecepatan tinggi, menjadikannya salah satu kendaraan tempur penting dalam misi-misi khusus, termasuk operasi penyelamatan dan evakuasi medis.
Misil Trident II
.jpg)
Foto ini domain publik.
Trident II adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dengan panjang 13,4 meter dan berat 88 ton.
Rudal ini memiliki kecepatan hingga 18.030 mil per jam (29.020 km/jam) dan jangkauan lebih dari 12.000 kilometer.
Amerika Serikat dan Inggris telah menghabiskan sekitar USD 53,2 miliar (sekitar Rp726,7 triliun) untuk mengembangkan sistem misil ini, yang berfungsi sebagai salah satu komponen utama dari strategi pertahanan nuklir mereka.
Trident II memiliki tingkat akurasi yang tinggi, mendekati misil darat, yang memungkinkannya digunakan sebagai senjata serangan pertama.
Investasi besar dalam pengembangan dan produksi senjata-senjata ini mencerminkan upaya negara-negara untuk mempertahankan keunggulan militer dan teknologi mereka, serta menghadapi tantangan keamanan global yang semakin kompleks.
Baca Juga:
B-2 Spirit: Pesawat Siluman AS yang Bom Houthi di Yaman
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id