Sabtu kemarin, Fujimori ditransfer dari penjara ke sebuah klinik akibat tekanan darah rendah dan ritme abnormal organ jantung. Pria 79 tahun itu "mengalami penurunan mendadak tekanan darah dengan gejala aritmia," kata sejumlah dokter.
"Memutuskan memberikan pengampunan kemanusiaan kepada Alberto Fujimori dan tujuh orang lainnya yang mengalami kondisi serupa," ungkap kantor kepresidenan Peru di Lima, seperti dikutip AFP, Minggu 24 Desember 2017.
Setelah dirawat di unit perawatan intensif, dokter Alejandro Aguinaga mengatakan kondisi Fujimori berangsur membaik. Namun, dia masih harus terus dirawat hingga kondisinya stabil.
Berkuasa pada 1990 sampai 2000 dan dipenjara sejak 2005, Fujimori dilarikan ke rumah sakit di tengah rumor dirinya mungkin mendapatkan pengampunan pada perayaan Natal tahun ini.
Fujimor dipuji sejumlah warga Peru atas perannya memerangi pemberontak Maoist. Namun kritikus menyebut Fujimori sebagai diktator korup.
Pada 2007, Fujimori divonis enam tahun penjara atas kasus suap dan penyalahgunaan wewenang. Dua tahun kemudian, dia divonis 25 tahun penjara atas pelanggaran HAM selama dirinya menjadi presiden.
Pelanggaran itu termasuk saat dirinya memerintahkan sejumlah pembunuhan yang dilakukan sebuah pasukan khusus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News