Kapal tersebut meninggalkan desa Aguide, negara bagian Falcon, Venezuela pada Jumat pekan kemarin, membawa 30 hingga 35 orang. "Sejak saat itu, belum ada satu pun dari mereka yang menghubungi keluarga masing-masing," ujar Luis Stefanelli kepada kantor berita AFP.
Jasad seorang pria dengan jaket penyelamat ditemukan di dekat pelabuhan Bullenbaai di Curacao. Namun belum dapat dipastikan apakah pria tersebut merupakan bagian dari penumpang kapal asal Venezuela.
Ini merupakan kali ketiga kapal yang membawa imigran Venezuela tenggelam dalam sebuah terakhir. Total imigran yang hilang sejauh ini mencapai 80 orang. Dua kapal sebelumnya bertolak menuju Trinidad and Tobago.
Robert Alcala, seorang politikus lainnya dari kubu oposisi Venezuela, mengatakan bahwa 29 orang hilang saat kapal mereka tenggelam dalam perjalanan menuju Trinidad and Tobago. Kapal lainnya yang mengangkut 33 imigran juga tenggelam di rute yang sama.
"Mereka ini adalah orang-orang yang sudah menjual segala harta benda dan pergi tanpa membawa apapun," kata Stefanelli.
Menurut keterangan beberapa keluarga, para imigran membayar USD400 untuk dapat menyeberang ke negara lain.
Venezuela dilanda krisis ekonomi parah dan mengalami resesi sejak lima tahun terakhir. Banyak warga kesulitan mendapatkan berbagai kebutuhan pokok.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan seperempat dari total 30 juta warga Venezuela membutuhkan bantuan kemanusiaan. Pekan kemarin, PBB mengatakan lebih dari 3,3 juta warga Venezuela telah pergi ke negara lain sejak 3,5 tahun terakhir.
Baca: Ribuan Warga Venezuela Menyeberang ke Kolombia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News