Terdakwa Serangan Capitol. (Saul Loeb/AFP/Getty Images)
Terdakwa Serangan Capitol. (Saul Loeb/AFP/Getty Images)

Trump Ampuni Sekitar 1.500 Terdakwa Serangan Capitol Tahun 2021

Riza Aslam Khaeron • 21 Januari 2025 12:23
Washington D.C.: Pada Senin, 20 Januari 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pengampunan besar-besaran kepada sekitar 1.500 orang terdakwa yang terlibat dalam serangan terhadap Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.
 
Pengampunan ini mencakup pelaku yang telah divonis bersalah maupun yang masih dalam proses hukum, termasuk individu yang tergabung dalam kelompok seperti Proud Boys dan Oath Keepers.
 
Menurut dokumen resmi yang dirilis oleh The White House, Trump menyebut langkah ini sebagai upaya untuk "mengakhiri ketidakadilan nasional yang telah berlangsung selama empat tahun terakhir dan memulai proses rekonsiliasi nasional."

Dalam pidatonya di Oval Office, ia menegaskan, "Mereka yang dituduh hanya mencoba melindungi demokrasi kita dari pemilu yang curang."
 

Apa Itu Serangan Capitol?

Serangan Capitol pada 6 Januari 2021 adalah peristiwa di mana ribuan pendukung Donald Trump menyerbu Gedung Capitol di Washington, D.C., untuk menghentikan sertifikasi hasil pemilu 2020 yang memenangkan Joe Biden.
 
Serangan ini mengakibatkan kerusakan signifikan, termasuk kerugian materiil senilai lebih dari $2,7 juta dan cedera pada lebih dari 140 petugas polisi.
 
Lima orang meninggal dalam waktu 36 jam setelah kejadian tersebut, sementara banyak pelaku diduga tergabung dalam kelompok ekstremis seperti Proud Boys dan Oath Keepers.
 

Langkah yang Kontroversial

Langkah ini menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk mantan Ketua DPR Nancy Pelosi. "Keputusan ini adalah penghinaan terhadap sistem hukum kita dan para petugas yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melindungi Capitol," ujarnya, seperti dilaporkan oleh NBC News.
 
Pelosi juga menyebut bahwa pengampunan ini mengkhianati nilai-nilai demokrasi dan pengorbanan para penegak hukum.
 
Pengampunan ini juga mencakup individu yang terlibat dalam serangan kekerasan terhadap aparat kepolisian.
 
Sebanyak lebih dari 140 petugas terluka dalam insiden tersebut, yang melibatkan penggunaan berbagai senjata, mulai dari tongkat besi hingga semprotan merica. Beberapa terdakwa yang sebelumnya divonis atas konspirasi makar juga mendapat pengampunan penuh.
 

Reaksi Internasional dan Dampak Jangka Panjang

Pendukung Trump memuji langkah ini sebagai upaya untuk memperbaiki ketidakadilan yang mereka klaim terjadi selama investigasi FBI terhadap serangan Capitol, yang merupakan salah satu penyelidikan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.
 
Para analis hukum memperingatkan bahwa langkah ini dapat memperumit upaya untuk mempertahankan kepercayaan publik terhadap sistem peradilan.
 
"Pengampunan ini tidak hanya mencederai rasa keadilan, tetapi juga dapat mendorong tindakan serupa di masa depan," kata Michael Gerhardt, seorang profesor hukum di Universitas Carolina Utara.
 
Keputusan Trump juga mencakup instruksi kepada Departemen Kehakiman untuk mengakhiri semua tuntutan pidana yang belum selesai terkait dengan insiden tersebut, serta perintah untuk membebaskan segera semua individu yang masih dalam penahanan.
 
Baca Juga:
Trump Cabut Sanksi untuk Pemukim Israel di Palestina

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan