medcom.id, New York: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres. Dalam pertemuannya tersebut, Menlu Retno membahas mengenai situasi kemanusiaan di Rakhine.
"Kita membahas mengenai situasi kemanusiaan di Rakhine State. Ini bukan komunikasi pertama kita untuk bertukar pikiran. Bagaimana kita bisa membantu mengatasi situasi, bahkan jika situasi itu lebih buruk," tutur Menlu Retno, saat ditemui di New York, Kamis 28 September 2017.
Dalam kesempatan ini, Menlu Retno juga bertemu dengan Wakil Sekjen PBB untuk Isu Politik Jeffrey Feltman. Keduanya juga membahas mengenai isu kemanusiaan di Rakhine.
Jeffrey menyampaikan perhatiannya atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, tepatnya di Rakhine. Retno menuturkan Jeffrey ingin sekali mendengar saran Indonesia untuk krisis kemanusiaan di sana.
Menlu Retno juga menyampaikan perkembangan pembahasan isu Myanmar di ASEAN. Dia mengatakan ASEAN tengah bersiap menyalurkan bantuan kemanusiaan lewat ASEAN Humanitarian Aid Center.
"Ketua ASEAN telah mengeluarkan Chair's Statement mengenai isu Rakhine State, dalam pertemuan informal akhir pekan lalu, yang menunjukan perhatian ASEAN kepada isu kemanusiaan di Rakhine State dan kesiapan ASEAN melalui AHA Center untuk menyalurkan bantuan," demikian jelasnya.
Di akhir pertemuan, Menlu RI juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap reformasi PBB. Indonesia memandang reformasi ini mutlak diperlukan. "Tantangan dunia telah semakin kompleks, memerlukan PBB yang lincah dan responsif sehingga Indonesia mengharapkan Sekjen PBB dapat memajukan upaya reformasi ini", pungkasnya.
Indonesia tengah menggalang dukungan dari berbagai negara untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dengan adanya isu kemanusiaan di Rakhine, menjadi salah satu contoh Indonesia terus mengedepankan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas tak hanya di kawasan, namun juga di dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News