Baca juga: Rashida Tlaib: Trump Adalah Sosok Perundung Terparah.
Trump sebelumnya mengecam empat politikus Partai Demokrat yang merupakan warga keturunan. Keempat politikus itu dianggap merendahkan AS dan Trump meminta mereka untuk kembali ke negara asalnya.
Sontak ucapan Trump melalui Twitter itu kecaman dari banyak pihak, terutama Partai Demokrat. Serangan rasis itu kemudian diulang kembali pada saat kampanye di North Carolina, Rabu 17 Juli waktu setempat.
Pada pidato kampanye sepanjang 90 menit, Trump kembali menyerang Ilhan Omar, Rashida Tlaib, Ayanna Pressley dan Alexandria Ocasio-Cortez. Ketika Trump melontarkan serangan untuk Ilhan Omar, para pendukungnya meneriakan kata ‘send her back’ atau berarti ‘pulangkan dia’.
Trump tidak berupaya menghentikan teriakan pendukungnya. Dia bahkan berhenti pidato ketika teriakan bertambah lantang.
Menghadapi kecaman mengenai caranya mengatasi para pendukung, Trump mengatakan dirinya juga tidak senang dengan teriakan itu.
“Saya tidak senang dengan hal itu. Saya tidak menyetujuinya,” ujar Trump, seperti dikutip CNN, Jumat, 19 Juli 2019.
“Saya tidak mengatakan ucapan (send her back) itu. Mereka (para pendukung) yang melakukannya,” tegas Trump.
Penolakan Trump ini muncul ketika politikus Partai Republik mengkhawatirkan sikapnya. Partai Demokrat pun langsung menyerangnya dengan menyebut Presiden AS telah memilih sentimen rasisme.
Bahkan di kalangan lingkaran dalam Trump, termasuk putrinya, Ivanka, teriakan dari para pendukung itu bisa membentuk kampanye yang kembali memecah Amerika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News