"Ya, tentu saja. Saya pikir Rusia memang terlibat dalam pemilu kami. Kami tidak ingin negara mana pun mencampuri urusan dalam negeri kami," kata Haley kepada ABC News, Senin 3 April 2017.
Sikapnya ini sangat bertolak belakang dengan sikap Presiden AS, Donald Trump di mana ia menyanggah bahwa ada keterlibatan Rusia di pemilu, bahkan untuk memenangkannya menjadi presiden AS.
"Presiden saya tidak akan membuat saya berhenti untuk menegaskan bahwa Rusia memang meretas pemilu kami," tegas Haley lagi.
Pada sidang Kongres bulan lalu, Direktur FBI James Comey mengonfirmasi dinas intelijennya kini sedang menyelidiki apakah Moskow berkoordinasi dengan tim Trump selama kampanye.
Bahkan, Jenderal Michael Flynn, yang sebelumnya dipilih untuk menjadi penasihat keamanan nasional, mengundurkan diri. Keputusan diambil menyusul muncul kekisruhan terkait rencana pencabutan sanksi dari AS terhadap Rusia.
Flynn dalam sorotan ketika muncul pertanyaan mengenai kemungkinan dirinya membahas pencabutan sanksi itu, sebelum Trump menjabat sebagai Presiden ke-45 AS.
Saat ini, Flynn dikabarkan menawarkan diri untuk memberikan kesaksian di depan komite Kongres yang menyelidiki hubungan antara Rusia dan Trump.
Kesaksian Flynn bisa membantu menjelaskan percakapan dirinya dengan Duta Besar Rusia untuk AS Sergei Kisylak tahun lalu ketika ia menjabat penasihat keamanan nasional untuk kampanye presiden Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News