Melalui tulisan di Twitter, Trump mengonfirmasi bahwa Shanahan mundur karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarganya. Shanahan, mantan eksekutif perusahaan pesawat Boeing, sejak beberapa bulan terakhir menghadapi penentangan di Kongres atas posisi pelaksana tugas menhan.
Posisinya Shanahan terancam setelah muncul kabar bahwa sempat terjadi insiden kekerasan dalam pernikahannya terdahulu.
Sebagai pengganti Shanahan, Trump menunjuk seorang sekretaris militer bernama Mark Esper. Dikutip dari AFP, pengganti Shanahan itu akan mulai bekerja di Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mulai 24 Juni mendatang.
Pentagon masih kehilangan sosok pemimpin permanen setelah pengunduran diri mengejutkan dari James Mattis pada Desember tahun lalu. Mattis mengaku mundur karena merasa berbeda pandangan mengenai sejumlah hal dengan Trump.
Sementara itu terkait Iran, Trump mengatakan bahwa penyerangan terhadap dua kapal tanker di Teluk Oman pekan lalu hanyalah sebuah insiden yang "sangat kecil." Pernyataan itu bertolak belakang dengan sejumlah penasihatnya, yang menyebut penyerangan sebagai insiden serius yang dilakukan Iran.
Iran membantah keras terlibat dalam penyerangan dua kapal tanker tersebut.
Senin kemarin, AS telah menyepakati pengiriman tambahan 1.000 tambahan personel militer ke Timur Tengah. Kala itu, Shanahan mengatakan tambahan prajurit dikirim "untuk memperkuat pertahanan udara, air dan darat" dari ancaman di Timteng.
"Serangan terbaru Iran dan grup-grup proksinya mengancam personel militer Amerika Serikat dan juga kawasan," sebut Shanahan, merujuk pada penyerangan terhadap dua kapal tanker.
Baca: AS Rilis Bukti Ranjau Laut Milik Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News