Justin Trudeau mencat wajah menjadi hitam. (Time Magazine)
Justin Trudeau mencat wajah menjadi hitam. (Time Magazine)

7 Kontroversi Mantan PM Kanada Justin Trudeau, dari Rasisme Sampai Dugaan Terllibat Pemilu China

Riza Aslam Khaeron • 07 Januari 2025 20:54
Jakarta: Justin Trudeau, mantan Perdana Menteri Kanada, dikenal sebagai sosok karismatik dan progresif.
 
Namun, perjalanan politiknya tidak lepas dari kontroversi besar yang mencoreng reputasinya. Berikut beberapa skandal besar yang terjadi selama masa jabatannya:
 

1. Skandal Blackface dan Brownface

Salah satu kontroversi terbesar Trudeau terjadi pada 2019 ketika foto dan video dirinya mengenakan riasan blackface dan brownface tersebar.
 
Foto dari pesta bertema "Arabian Nights" pada tahun 2001 menunjukkan Trudeau, yang saat itu menjadi guru, dengan kulit gelap, turban, dan jubah khas Timur Tengah.

Selain itu, video lain menunjukkan dia dalam riasan serupa pada acara lainnya. Trudeau meminta maaf secara terbuka, mengakui bahwa tindakannya salah dan rasis. Namun, insiden ini merusak citranya sebagai pemimpin yang mendukung inklusivitas.
 

2. Tuduhan Pelecehan Fisik

Pada 2018, sebuah insiden dari tahun 2000 kembali mencuat, di mana seorang jurnalis wanita menuduh Trudeau melakukan pelecehan fisik saat sebuah acara di Creston, British Columbia.
 
Meski Trudeau menyampaikan permintaan maaf pada saat itu, kasus ini kembali menjadi sorotan dan memunculkan perdebatan mengenai standar perilaku pemimpin.
 

3. Insiden Sikut di Parlemen

Pada 2016, Trudeau terlibat insiden fisik di House of Commons. Ia terlihat menyikut anggota parlemen dari NDP, Ruth Ellen Brosseau, dan diduga "mengintimidasi secara fisik" Whip Oposisi, Gord Brown.
 
Meskipun Trudeau meminta maaf, kejadian ini memperkuat kritik terhadap gaya kepemimpinannya yang dianggap temperamental.
 

4. Kritik atas Perjalanan ke India

Pada 2018, Trudeau dan keluarganya mendapat kecaman karena mengenakan pakaian tradisional India selama kunjungan resmi ke negara tersebut.
 
Kritikus menyebut tindakan ini sebagai "apropriasi budaya" dan lebih mementingkan penampilan daripada menunjukkan penghormatan yang tulus terhadap budaya lokal.
 

5. Penanganan Protes COVID-19

Pada 2022, Trudeau menghadapi gelombang protes dari Freedom Convoy, sebuah gerakan yang menentang mandat vaksin untuk sopir truk yang melintasi perbatasan AS-Kanada.
 
Trudeau menyebut kelompok tersebut sebagai "minoritas kecil yang ekstrem," namun pendekatannya yang keras terhadap protes ini memicu kritik luas, baik dari dalam maupun luar negeri.
 

6. Tuduhan Intervensi Pemilu oleh China

Pada 2019, Trudeau menuduh China berusaha memengaruhi hasil pemilu Kanada. Laporan intelijen menyebut bahwa kandidat tertentu menerima dukungan dari Beijing, yang memicu kekhawatiran atas integritas pemilu.
 

7. Mundur di Tengah Tekanan Politik

Pada Januari 2025, Trudeau mengundurkan diri sebagai pemimpin Partai Liberal setelah lebih dari satu dekade memimpin.
 
Penurunan popularitas, masalah ekonomi seperti inflasi tinggi, dan meningkatnya dukungan untuk Partai Konservatif di bawah Pierre Poilievre membuat posisinya semakin terjepit. Pengunduran dirinya menandai akhir dari era kepemimpinan yang penuh dinamika di Kanada.
 
Meskipun Trudeau dikenang atas upayanya mendorong inklusivitas dan progresivitas, deretan skandal dan keputusan kontroversialnya meninggalkan warisan yang kompleks.
 
Era kepemimpinannya menjadi pengingat bahwa bahkan pemimpin yang karismatik sekalipun tidak luput dari kritik dan pertanggungjawaban.
 
Baca Juga:
PM Kanada Justin Trudeau Resign di Tengah 'Pertempuran Internal'
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan