Ottawa: Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau secara resmi memutuskan untuk resign atau mengundurkan diri. Pengunduran dirinya ini tidak hanya dari posisi Perdana Menteri, tapi juga ketua Partai Liberal Kanada.
Trudeau mengawali pidato pengunduran dirinya dengan mengatakan, setiap pagi saat ia bangun sebagai perdana menteri, ia terinspirasi oleh ketahanan dan kemurahan hati warga Kanada.
Trudeau mengatakan, sejak menjadi perdana menteri pada 2015, ia telah berjuang untuk Kanada dan rakyatnya, untuk memperkuat dan menumbuhkan kelas menengah. Ia menambahkan, menyaksikan negara bersatu untuk saling mendukung selama pandemi, dan telah bekerja melindungi perdagangan bebas di benua itu.
Trudeau mengatakan, ia bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan sebagai perdana menteri setelah partai memilih pemimpin berikutnya.
Keputusan untuk mengundurkan diri, kata Trudeau, dibuat setelah berbincang panjang dengan keluarganya.
Menurutnya, keberhasilannya adalah karena dukungan mereka. Ia memberi tahu anak-anaknya tentang keputusannya untuk mengundurkan diri saat makan malam tadi malam.
“Negara ini layak mendapatkan pilihan yang nyata pada pemilihan berikutnya,” kata Trudeau setelah mengumumkan pengunduran dirinya sebagai perdana menteri, dilansir dari BBC, Senin, 6 Januari 2025.
Trudeau mengatakan sudah menjadi jelas, jika ia harus berjuang dalam "pertempuran internal," ia tidak bisa menjadi pilihan terbaik dalam pemungutan suara bagi warga Kanada.
Trudeau menegaskan, dirinya sebagai seorang pejuang, dan setiap tulang di tubuhnya menyuruhnya untuk berjuang.
“Parlemen telah lumpuh selama berbulan-bulan,” ungkap Trudeau setelah apa yang disebutnya sebagai sesi terpanjang parlemen minoritas dalam sejarah Kanada. Trudeau mengatakan bahwa itulah sebabnya negara membutuhkan sesi parlemen baru, dan DPR akan ditunda hingga 24 Maret.
Anak eks PM ini mengatakan sangat bersemangat untuk melihat proses yang akan menggantikannya berlangsung dalam beberapa bulan mendatang.
Dia mengatakan, Partai Liberal-nya terpilih untuk ketiga kalinya pada 2021 untuk memperkuat ekonomi pascapandemi dan memajukan kepentingan Kanada. Trudeau menegaskan, “Itulah pekerjaan yang akan terus kami lakukan.”
Ambisi Trudeau
Tidak lama setelah Justin Trudeau berhasil terpilih sebagai anggota parlemen di Papineau pada 2008, ia ditanya tentang ambisi kepemimpinannya di masa mendatang.
"Saya baru saja dipekerjakan untuk melakukan suatu pekerjaan," kata Trudeau kepada CBC keesokan paginya setelah pemilihan tersebut.
Sebagai putra mantan Perdana Menteri Pierre Trudeau, banyak yang telah meramalkan masuknya Trudeau yang lebih muda ke panggung politik.
Hanya beberapa tahun kemudian, setelah ia terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal pada 2013, ia berhasil membalikkan nasib partainya dengan mengamankan kemenangan bersejarah pada tahun 2015, menjadi perdana menteri pada usia 44 tahun.
Meskipun Trudeau berhasil memimpin partai melalui dua pemilihan berikutnya, menjadikannya pemimpin yang menjabat paling lama di antara rekan-rekannya di G7, masa jabatannya penuh dengan gejolak.
Namun, Trudeau terlibat dalam sejumlah skandal politik selama masa jabatannya, termasuk ketika muncul foto-foto dari tahun-tahun sebelumnya yang memperlihatkan dirinya mengenakan riasan wajah cokelat setidaknya tiga kali, dan skandal etika pada 2020 yang melibatkan kontrak pemerintah yang berpotensi besar untuk badan amal yang bekerja sama dengan anggota keluarga Trudeau.
Selama bertahun-tahun, popularitas PM Kanada tersebut juga anjlok, baik di kalangan masyarakat umum maupun partainya sendiri.
Baca juga: Ada Kemungkinan PM Kanada Segera Mengundurkan Diri
Cek Berita dan Artikel yang lain di