Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido (kiri) bersama Presiden Ekuador Lenin Moreno di Salinas, 2 Maret 2019. (Foto: AFP/RODRIGO BUENDIA)
Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido (kiri) bersama Presiden Ekuador Lenin Moreno di Salinas, 2 Maret 2019. (Foto: AFP/RODRIGO BUENDIA)

Presiden Ekuador Sebut Venezuela Negara Gagal

Willy Haryono • 03 Maret 2019 11:19
Salinas: Presiden Ekuador Lenin Moreno menyebut Venezuela sebagai negara gagal di bawah kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro. Pernyataan itu disampaikan saat dirinya bertemu tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido di Salinas.
 
"Venezuela saat ini benar-benar sebuah negara gagal, dan tidak dapat dibiarkan berlanjut begitu saja," tutur Moreno, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Minggu 3 Maret 2019.
 
Usai bertemu Moreno, Guaido mengucapkan terima kasih kepada Ekuador yang berusaha membantu "membebaskan" Venezuela. "Saya berterima kasih kepada Presiden Lenin Moreno yang mendukung upaya kami membebaskan dan memulihkan Venezuela," tulis Guaido di akun Twitter.

Guaido juga menekankan bahwa Ekuador dan Venezuela adalah saudara serumpun. "Kita akan melanjutkan peningkatan kerja sama dan memperkuat hubungan kedua negara," ungkap dia.
 
Pada 23 Januari, Guaido yang menjabat Ketua Majelis Nasional Venezuela mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro. Guaido menyebut masa kepemimpinan kedua Maduro tidak sah karena pemilu berlangsung tanpa dihadiri banyak tokoh.
 
Sedikitnya 50 negara, termasuk Amerika Serikat, mendukung deklarasi Guaido. AS menyerukan kepada negara-negara lain di dunia untuk bersama-sama mendukung Guaido.
 
Rusia, negara pendukung Presiden Maduro, mengecam AS yang dinilai terlalu mengintervensi urusan dalam negeri Venezuela. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menilai AS melakukan "intervensi keji" terhadap Venezuela.
 
"Provokasi dan pengaruh eksternal destruktif di bawah landasan bantuan kemanusiaan tidak ada hubungannya dengan proses demokrati," ujar Lavrov, dalam perbincangannya dengan Menlu AS Mike Pompeo via telepon.
 
Hingga saat ini Guaido dan Maduro masih bersitegang, terutama soal penyaluran bantuan kemanusiaan. Guaido ingin menyalurkan bantuan kemanusiaan dari komunitas global kepada masyarakat Venezuela yang membutuhkan. Menurutnya, ada sekitar 300 ribu warga Venezuela yang terancam meninggal akibat kelaparan jika bantuan tidak segera disalurkan.
 
Namun Maduro menolaknya, dengan menyebut bantuan tersebut hanya kedok AS untuk melancarkan invasi.
 
Kritik keras Lavrov dilontarkan satu hari usai AS dan Rusia berselisih paham mengenai cara membantu Venezuela yang sedang dilanda krisis ekonomi serta politik. Moskow berniat memberikan bantuan kemanusiaan via Maduro, sementara Washington menjatuhkan sejumlah sanksi ekonomi karena bantuannya diblokade pemerintah Venezuela.
 
Baca: Jumlah Pembelot di Venezuela Terus Bertambah, Lampaui 500
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan