"Saya tidak ingin Tiongkok mendikte saya. Panggilan telepon itu sangat bagus. Saya pikir itu sangat tidak sopan," kata Trump, seperti dikutip Reuters, Senin (12/12/2016).
Trump pun berkomentar bahwa tidak harus selalu terikat dengan kebijakan 'satu Tiongkok' kecuali memang ada kesepakatan.
"Saya sepenuhnya memahami kebijakan 'Satu Tiongkok', tapi saya tidak tahu kenapa kita harus terikat dengan kebijakan tersebut, kecuali kita membuat kesepakatan dengan Tiongkok, misalnya perdagangan," lanjutnya.
Setelah percakapan telepon Trump dengan Tsai, pemerintahan Barack Obama melalui ajudan senior Gedung Putih telah berbicara dengan Tiongkok bahwa kebijakan 'Satu Tiongkok' tetap utuh.
Pemerintah AS juga mengingatkan bahwa kemajuan hubungan diplomatik AS dan Tiongkok bisa terganggu dengan adanya kehadiran Taiwan.
Sementara itu, Trump dikritik oleh media Tiongkok agar lebih banyak membaca buku tentang bagaimana hubungan AS dan Tiongkok sejak dulu.
Di samping itu, Trump telah memilih Gubernur Iowa Terry Branstad untuk jabatan kunci Duta Besar AS di Tiongkok.
"Selama beberapa dekade Gubernur Branstad berpengalaman dalam pelayanan publik dan sejak lama menjalin hubungan dengan Presiden Xi Jinping dan para pemimpin Tiongkok lain membuatnya jadi pilihan yang ideal sebagai Duta Besar Amerika untuk Tiongkok," kata Trump dalam sebuah pernyataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News