Hal ini didasari kecaman Tiongkok terhadap Trump setelah dirinya menerima panggilan telepon dari Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, beberapa waktu lalu.
Dilansir Associated Press, Senin (12/12/2016), Trump disarankan untuk lebih banyak membaca tentang hubungan AS dan Tiongkok pada waktu lalu dan berhenti untuk mengintimidasi.
Trump menulis di akun Twitter pribadinya bahwa Tsai sudah menghubunginya untuk mengucapkan selamat karena sudah memenangkan Pemilu AS, 8 November 2016.
Menyusul laporan media yang menyatakan bahwa langkah ini berisiko membuat berang Tiongkok, Trump berkomentar lagi, 'Menarik, ketika AS menjual peralatan militer bernilai miliaran dolar tapi saya tidak boleh menerima ucapan selamat lewat telepon.'
Menanggapi berita soal telepon tersebut, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan mereka menolak adanya interaksi resmi atau kontrak militer antara AS dan Taiwan.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyampaikan hal itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Sabtu 3 Desember lalu, beberapa jam setelah Trump ditelepon Tsai.
"Kami telah membuat protes resmi terkait hal itu kepada AS. Hal ini untuk menunjukkan, hanya ada satu Tiongkok di dunia. Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari Tiongkok," kata pernyataan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
