Presiden AS Donald Trump berbicara di podium markas besar PBB (Foto: BBC).
Presiden AS Donald Trump berbicara di podium markas besar PBB (Foto: BBC).

Di Sidang Majelis Umum PBB, Trump Beberkan Rencana Hancurkan Korut

Marcheilla Ariesta • 20 September 2017 07:53
medcom.id, New York: Untuk pertama kalinya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan pidatonya di hadapan Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pidatonya tersebut, Trump membeberkan rencana AS untuk menghancurkan Korea Utara (Korut).
 
Pasalnya, menurut Trump, uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara sangat membahayakan, tak hanya bagi masyarakat Korut, tapi juga bagi masyarakat internasional. Karenanya, pemerintahan Trump berniat untuk menghancurkan Pyongyang bila negara itu kembali melakukan tindakan ceroboh.
 
 
"Tidak ada yang menunjukkan penghinaan lebih bagi negara lain dan demi kesejahteraan rakyat mereka sendiri daripada rezim Korea Utara," ucap Trump mengawali pidatonya tentang Korut, seperti dikutip dari keterangan Gedung Putih, Rabu 20 September 2017.
 
Trump melanjutkan negara ini bertanggung jawab atas kematian akibat kelaparan yang dialami jutaan warga Korut. Trump menambahkan, Korut juga bertanggung jawab atas pemenjaraan, penyiksaan, pembunuhan, dan penindasan yang tak terhitung jumlahnya terhadap warga Korut, maupun warga asing lainnya.
 
Trump mengambil contoh Otto Warmbier, mahasiswa AS yang ditahan di Korut dan dipulangkan kembali dalam keadaan sakit. Saat tiba di AS, pemuda 22 tahun itu kemudian tewas akibat sakit yang dideritanya.
 
"Kami semua menyaksikan pelecehan mematikan rezim tersebut ketika seorang mahasiswa Amerika yang tidak bersalah, Otto Warmbier, kembali ke Amerika dan meninggal beberapa hari kemudian," seru Trump.
 
(Baca: Mahasiswa AS Meninggal, Trump Cap Korut sebagai Rezim Brutal).
 
Dia juga mencontohkan saudara tiri pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Jong-nam, yang tewas akibat diracun, diduga oleh dua perempuan yang dalah satunya asal Indonesia. Seorang gadia 13 tahun asal Jepang, sambung Trump, juga menjadi korban penculikan dan diperbudak oleh Korut untuk mengajari mata-mata mereka.
 
"Jika ini tidak cukup bagus, sekarang usaha tanpa cela Korea Utara melawan senjata nuklir dan rudal balistik mengancam seluruh dunia dengan hilangnya kehidupan manusia yang tak terpikirkan," imbuhnya.
 
Karenanya Trump ingin agar seluruh negara di dunia memberikan sanksi berat bagi Pyongyang. Dia juga meminta negara sekutu Korut tidak mendukung negara tersebut secara finansial atau mempersenjatai dan memasok senjata bagi mereka.
 
"Tidak ada bangsa di bumi yang memiliki kepentingan mau melihat kelompok penjahat ini memiliki senjata nuklir dan rudal," tegasnya.
 
Amerika Serikat, seru Trump, memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar, namun jika dipaksa untuk mempertahankan diri atau sekutu-sekutunya, AS tidak punya pilihan selain menghancurkan Korea Utara secara total. 'Rocket Man', julukan Trump untuk Jong-un, sedang dalam misi bunuh diri untuk dirinya sendiri dan rezimnya.
 
Menurutnya, Amerika Serikat siap, mau dan mampu, untuk menghabisi Jong-un dan antek-anteknya.
 
Dia menambahkan, hal menjadi tugas PBB. Dan dia akan melihat bagaimana mereka melakukannya.
 
Dalam pidatonya, Trump menuturkan kalau sudah saatnya Korea Utara menyadari bahwa denuklirisasi adalah satu-satunya jalan yang bisa diterima. Dia menambahkan, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), baru-baru ini mengadakan pemungutan suara dengan hasil bulat 15-0 untuk mengadopsi resolusi keras terhadap Korea Utara
 
 
Tiongkok dan Rusia ikut memberikan suaranya dalam pemungutan suara tersebut. "Saya ingin berterima kasih kepada China dan Rusia karena telah bergabung dalam pemungutan suara untuk menjatuhkan sanksi, bersama dengan semua anggota Dewan Keamanan lainnya. Terima kasih untuk semua yang terlibat," ujarnya.
 
"Tapi kita harus melakukan lebih banyak lagi. Sudah saatnya semua bangsa bekerja sama untuk mengisolasi rezim Kim sampai menghentikan perilaku bermusuhan," lanjut dia.
  
Tiongkok dan Rusia merupakan sekutu terdekat dan terbesar Korea Utara. Namun, dua negara ini juga agaknya cukup gerah dengan kelakuan Kim Jong-un yang terus melakukan uji coba rudal bahkan sampai ke perairan dekat dua negara tersebut.
 
Sementara itu, Korut yang mengincar AS, berencana untuk menghancurkan basis militer Negeri Paman Sam di Guam. Hal ini yang membuat negeri adi daya itu geram dan berencana menghancurkan Korut.
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan