Korut terus melakukan provokasi dengan peluncuran rudal (Foto: KCNA).
Korut terus melakukan provokasi dengan peluncuran rudal (Foto: KCNA).

Korut Kembali Tembakkan Rudal Jarak Pendek

Fajar Nugraha • 26 Agustus 2017 11:08
Metrotvnews, Seoul: Korea Utara (Korut) tak henti-hentinya melakukan uji rudal. Kali ini Korut melepaskan tembakan rudal jarak pendek.
 
Rudal jarak pendek itu diarahkan ke perairan pantai timur pada Sabtu 26 Agustus pagi. Ini dikonfirmasi oleh militer Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).
 
Uji coba rudal terbaru tersebut, kedua sekutu itu menggelar latihan militer gabungan yang dilakukan setiap tahun tersebu. Korea Utara menyebut latihan itu sebagai persiapan perang.
 
Komando Pasifik Militer Amerika Serikat (AS) menyatakan, pihaknya mendeteksi peluncuran tiga rudal balistik berjangkauan pendek. Semua rudal gagal mencapai targetny dan salah satu rudal meledak tak lama setelah peluncuran.
 
"Proyektil-proyektil diluncurkan dari Provinsi Kangwon di bagian timur Korut dan bergerak mengarah ke timur laut sekitar 250 kilo meter menuju laut," ujar Kantor Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, seperti dikutip AFP, Sabtu 26 Agustus 2017.
 
Komando Pasifik menegaskan rudal itu tidak menimbulkan ancaman bagi AS atau wilayah Guam di Pasifik. Guam sebelumnya sempat diancam akan diserang oleh Korut dengan rudalnya.
 
Militer Jepang menyatakan proyektil-proyektil Korea Utara tidak tampak sebagai objek yang bisa mengandam keselamatan Jepang. Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak segera mengomentari peluncuran rudal Korea Utara pada Sabtu.
 
Media nasional Korut (KCNA) melaporkan bahwa Kim Jong-Un sendiri mengawasi pendaratan amfibi dan serangan udara militernya. Kim memberi tahu militernya bahwa mereka "harus berpikir untuk menyapu musuh tanpa ampun dengan tangan kosong saja dan menduduki Seoul dan bagian selatan Korea dalam sekali jalan."
 
Peluncuran rudal terbaru tersebut mementahkan pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Rex Tillerson awal pekan ini, yang memuji Korea Utara menunjukkan pengendaliannya dengan tidak meluncurkan rudal sejak uji rudal antarbenua yang dirancang bisa menjangkau daratan Amerika Serikat pada 28 Juli. 
 
Tillerson mengatakan dia berharap berkurangnya peluncuran rudal atau 'tindak provokatif lain' oleh Pyongyang berarti satu jalur untuk membuka dialog.
 
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan ini juga menyampaikan optimismenya mengenai kemungkinan perbaikan hubungan antara kedua negara. "Saya menghormati fakta bahwa dia mulai menghormati kita," kata Trump mengenai Kim.
 
Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak Pyongyang dan Washington saling bertukar ancaman setelah Presiden Donald Trump mengingatkan pemimpin Korea Utara bahwa dia akan menghadapi "api dan kemarahan" jika mengancam Amerika Serikat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan