medcom.id, Washington: Kericuhan dalam inaugurasi Presiden Donald Trump menyisakan penangkapan terhadap 95 warga. Dua orang polisi juga terluka dalam kejadian ini.
"Dua anggota kepolisian Washington D.C dan satu orang lainnya dibawa ke rumah sakit karena luka yang mereka derita," ujar Juru Bicara Pemadam Kebakaran Washington D.C Vito Maggiolo, seperti dikutip CNN, Jumat (20/1/2017) waktu AS, atau 21 Januari waktu Indonesia.
Kerusakan pun tampak di dekat lokasi inaugurasi Trump, mencakup kaca jendela yang pecah, mobil yang dirusak. Semantara pengunjuk rasa anti-Trump juga melempari polisi dengan batu.
Setelah Trump diambil sumpahnya, para pengunjuk rasa semakin beringas di dekat jalan 12th and K. Mereka melempar batu dan botol ke arah polisi yang bermaksud membubarkan aksi protes.
Polisi pun menggunakan bom asap untuk membubarkan para pengunjuk rasa. Menurut Kepala Polisi DC Peter Newsham, ada ratusan pengunjuk rasa yang mengkonfrontir polisi sementara ratusan lainnya melakukan protes dengan damai.
"Kami sudah menyebutkan tentang masalah ini dan hal ini merupakan insiden terisolir. Sebagian besar inaugurasi berlangsung lancar dan banyak warga yang datang untuk menyaksikan hari bersejarah tersebut," tutur Newsham.
Hingga pukul 2.00 siang waktu setempat, polisi menyebutkan 95 orang ditangkap dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"Seprotan merica dan alat pengendali massa lainnya digunakan untuk menahan aktor kriminal dan tentunya melindungi warga dan properti yang ada," imbuh pihak Kepolisian.
Sebelumnya, beberapa blok dari Gedung Putih pengunjuk rasa merusak kaca jendela. Beberapa mobil polisi juga dirusak dan toko di jalan juga dirusak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
