Dalam tayangan yang diunggah media BNO News, sejumlah warga terlihat berlari dari pertokoan dengan membawa beragam barang. Sebagian dari mereka terpaksa menjarah karena sudah sulit mendapatkan makanan.
"Makanan di kulkas kami telah basi, banyak toko tutup, jaringan komunikasi juga tidak ada, bahkan telepon genggam tidak ada sinyal," kata Ana Cerrato, seorang warga berusia 49 tahun yang kebingungan di tengah padamnya aliran listrik.
"Kami butuh bantuan. Kami sedang berada dalam krisis kemanusiaan," lanjut dia, seperti dilansir dari laman Express, Selasa 12 Maret 2019.
Manuel Caldeira, seorang pemilik supermarket, mengatakan penjarahan telah menimpa tempat usahanya. "Mereka mengambil makanan, memecahkan jendela, dan mencuri barang lainnya," tutur Caldeira.
Menurut situs France 24, pemadaman berdampak buruk terhadap ekspor minyak Venezuela dan juga membuat ribuan warga kelaparan serta kehausan. Pemadaman ini menjadi isu terbaru dalam perseteruan antara Presiden Nicolas Maduro melawan tokoh oposisi Juan Guaido.
Sebelumnya, kedua pria tersebut bersitegang mengenai masalah penyaluran bantuan kemanusiaan.
Pekan kemarin, Maduro menuduh Amerika Serikat bertanggung jawab atas pemadaman di Venezuela. Ia mencurigai telah terjadi sabotase di beberapa gardu listrik di negaranya.
"Perang kelistrikan yang telah dimulai oleh imperialis AS terhadap masyarakat kita akan dapat dikalahkan," tegas Maduro. Merespons pernyataan tersebut, Guaido menyebut situasi terkini di Venezuela jauh dari kata normal.
Beberapa hari lalu, Guaido telah meminta Kongres Venezuela mendeklarasikan status keadaan darurat. Permohonan disetujui, dan status darurat pun dideklarasikan kongres yang didominasi kubu oposisi.
Dalam unjuk rasa terbaru di Caracas, Guaido menegaskan dirinya akan segera mendepak Maduro dan bertugas di kantor pribadinya di istana kepresidenan Miraflores.
Sementara jaksa penuntut umum Venezuela Tarek William Saab mengatakan kepada awak media dirinya akan menginvestigasi Guaido atas "dugaan keterlibatan dalam sabotase sistem kelistrikan di Venezuela."
Baca: Guaido Bertekad Segera Depak Presiden Maduro
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News