"Kita membutuhkan sebuah kantor untuk bekerja sesegera mungkin, dan saat militer sudah berada di kubu kita, maka kita akan pergi ke kantor saya di Miraflores," ungkap Guaido, merujuk pada nama istana kepresidenan Venezuela.
Seperti dilansir dari laman AFP, beberapa pendukung Guaido berteriak: "Iya, Anda bisa melakukannya!"
Ribuan demonstran berkumpul di Caracas, sebagian membunyikan suara klakson mobil di sebuah lapangan di wilayah timur ibu kota. Banyak dari mereka membawa spanduk besar yang mendorong Maduro untuk segera mundur.
"Kehidupan kami saat ini sangat sulit. Kami berharap pemerintahan ini segera berubah. Kami sudah cukup kesal atas semua kekacauan ini," sebut salah seorang pengunjuk rasa, Miguel Gonzalez.
"Dengan keberanian dan kekuatan, saya meminta kalian semua untuk percaya kepada diri sendiri. PErcaya bahwa Venezuela akan keluar dari kegelapan ini," teriak Maduro, yang telah diakui sebagai presiden interim pengganti Maduro oleh lebih dari 50 negara.
Sementara itu, jaksa penuntut umum Venezuela Tarek William Saab mengatakan kepada awak media dirinya akan menginvestigasi Guaido atas "dugaan keterlibatan dalam sabotase sistem kelistrikan di Venezuela."
Sejak pekan kemarin, Venezuela dilanda pemadaman besar-besaran di sejumlah wilayah, termasuk ibu kota. Maduro menuduh Amerika Serikat melakukan sabotase jaringan listrik di Venezuela.
Sebelumnya, Maduro juga menyebut Guaido sebagai "boneka" AS yang berusaha melakukan kudeta di Venezuela.
Beberapa hari lalu, Guaido meminta para anggota parlemen untuk mendeklarasikan "status darurat" di tengah pemadaman listrik yang masih bergulir di sejumlah daerah hingga Senin 11 Maret. Guaido ingin status darurat dimanfaatkan untuk memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan kepada warga yang membutuhkan.
Sedikitnya 15 pasien penyakit ginjal di Venezuela dilaporkan meninggal dunia di tengah pemadaman listrik masif sejak Kamis pekan kemarin. Sejumlah rumah sakit kerepotan akibat tidak adanya aliran listrik.
"Kita harus mengatasi bencana ini secepatnya. Kita tidak dapat mengabaikannya," kata Guaido.
Baca: Venezuela Masih Gelap Gulita, Guaido Serukan Status Darurat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News