Trump memicu kecaman dan kritik dari sejumlah pihak usai mengatakan kepada awak media di Hanoi bahwa dirinya meyakini pemimpin Korut Kim Jong-un tidak tahu apa-apa mengenai perlakuan buruk yang dialami Otto selama ditahan.
Warmbier, mahasiswa berusia 22 tahun, meninggal dunia usai dipulangkan Korut ke AS pada 2017.
Pernyataan Trump di Hanoi memicu kritik tajam dari banyak pihak, tak terkecuali orang tua Otto. Trump pun menuliskan di Twitter bahwa dirinya menyalahkan Korut atas kematian mahasiswa tersebut -- namun tidak menyebutkan nama Kim.
"Saya tidak suka jika pernyataan saya disalahartikan, terutama mengenai Otto Warmbier dan keluarganya," tulis Trump, seperti disitat dari kantor berita AFP, Jumat 1 Maret 2019.
"Tentu saja saya menilai Korut bertanggng jawab atas perlakuan buruk serta kematian Otto," lanjut dia.
"Kematian Otto tidak sia-sia. Otto dan keluarganya telah menjadi simbol hasrat kuat dan kekuatan, yang akan terus bertahan hingga bertahun-tahun ke depan," tegas Trump.
Sebelumnya, orang tua Otto -- Fred dan Cindy -- sempat mengiritik Trump yang dinilai "memuji terlalu berlebihan" terhadap Kim Jong-un. Mereka menilai Kim bertanggung jawab penuh atas kematian Otto.
"Kami berusaha menghormati proses KTT (Hanoi) ini. Tapi kini kami harus berbicara," ungkap Fred dan Cindy dalam sebuah pernyataan resmi.
"Kim dan rezim jahatnya bertanggung jawab atas kematian anak kami, Otto. Kim dan rezim jahatnya bertanggung jawab atas kekejaman dan perilaku yang tidak berperikemanusiaan," lanjut mereka.
Merespons kemarahan Fred dan Cindy, Trump menegaskan bahwa dirinya "telah mengeluarkan Otto dan tiga orang lainnya" dari Korut. "Pemerintahan sebelum saya tidak melakukan apa-apa, dan dia diculik di masa pemerintahan tersebut. Saya menyukai Otto, dan saya sering memikirkannya," ungkap Trump.
Baca: Mahasiswa AS Meninggal, Trump Cap Korut sebagai Rezim Brutal
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News