Otto Warmbier saat ditahan Korut pada 2016 lalu. (Foto: AFP).
Otto Warmbier saat ditahan Korut pada 2016 lalu. (Foto: AFP).

Mahasiswa AS Meninggal, Trump Cap Korut sebagai Rezim Brutal

Arpan Rahman • 20 Juni 2017 08:54
medcom.id, Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencela Korea Utara (Korut) atas kematian Otto Warmbier, Senin 19 Juni 2017. Mahasiswa University of Virginia yang menghabiskan lebih dari satu tahun dipenjarakan Korut itu sebagai konsekuensi penganiayaan oleh "rezim brutal".
 
 
"Setidaknya dia sudah pulang ke rumah demi orangtuanya," kata Presiden AS, Senin, dalam sebuah acara dengan CEO teknologi di Gedung Putih. Ia angkat bicara hanya beberapa jam setelah Warmbier meninggal dunia.
 
Kematian siswa berusia 22 tahun tersebut berpotensi meningkatkan ketegangan yang cukup tinggi antara AS dan Korut. Pasalnya dorongan negara buangan itu hendak mengamankan rudal bersenjata nuklir yang mampu mengancam AS.
 
Nasib Warmbier -- yang membawa pulang kekejaman dan cacat rezim Korut -- sejalan dengan lusinan tes rudal balistik dan ledakan yang gagal. Ditangkap karena berusaha mencuri spanduk politik, Warmbier dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa, suatu siksaan yang nampaknya sangat tidak seimbang dengan dugaan kejahatan.
 
"Kami meminta Korut bertanggung jawab atas pemenjaraan Otto Warmbier yang tidak adil, dan menuntut pembebasan tiga orang Amerika lainnya yang telah ditahan secara ilegal," kata Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson melalui sebuah pernyataan dalam lansiran Bloomberg, Selasa 20 Juni 2017.
 
 
Kabinet Trump menggambarkan Korut sebagai ancaman terbesar yang dihadapi AS. Sementara para pejabat sudah bereaksi atas provokasi Korut sebelum-sebelumnya secara waspada. Seraya memperingatkan bahwa AS akan mempertimbangkan "semua opsi" demi menanggapi pembelaan Korut. Mereka berfokus pada tindakan nonmiliter sejauh ini, misalnya meminta bantuan Chin agar memperketat pembatasan di negara tersebut.
 
Masa depan
 
Penangkapan dan kematian seorang mahasiswa Amerika kini bisa mengubah kalkulasi AS. Paling tidak, pemerintahan Trump dapat menggunakannya buat menekan China dan Rusia agar mencoba dan mengendalikan Pyongyang.
 
Warmbier, yang kembali ke AS pekan lalu, dilaporkan koma sejak Maret 2016. Para dokter menggambarkan kondisinya sebagai keadaan "kelainan kesadaran,"" dan mengatakan bahwa dia menderita "luka neurologis parah," penyebabnya tidak diketahui, saat jadi tahanan di Korut.
 
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan sesaat setelah sambutan publiknya, Trump berkata bahwa dia menyampaikan "ucapan duka cita" yang mendalam kepada keluarga Warmbier.
 
"Nasib Otto memperdalam tekad pemerintah saya untuk mencegah tragedi semacam itu menimpa orang-orang yang tidak bersalah di tangan rezim yang tidak menghormati peraturan hukum atau kesusilaan asasi manusia," kata Trump. 
 
"Amerika Serikat sekali lagi mengutuk kebrutalan rezim Korea Utara saat kami menangisi korban terakhirnya," tambahnya.
 
Trump terpanggil
 
Warmbier, yang berkunjung ke Korut sebagai bagian dari tur mahasiswa, baru dibebaskan sekitar 17 bulan sejak dia pertama kali ditahan. Kepulangannya dirayakan pemerintah Trump sebagai bukti keberhasilan diplomasi. Gedung Putih sudah menggambarkan presiden secara pribadi terlibat dalam mengamankan pembebasannya.
 
Dalam sebuah pernyataan, keluarga Warmbier berterima kasih kepada tim medis yang merawat anaknya dan mereka yang kukuh menyumbangkan pemikiran dan doa.
 
"Sayangnya, perlakuan buruk yang mengerikan yang diterima putra kami di tangan Korea Utara memastikan bahwa tidak ada hasil lain yang mungkin terjadi di luar penderitaan yang kita alami saat ini," kata pernyataan keluarga.
 
Senator Rob Portman, seorang Republikan yang mewakili negara bagian Warmbier di Ohio, mengatakan bahwa mahasiswa tersebut memiliki "masa depan gemilang di hadapannya."
 
"Berpulangnya dia hari ini adalah kerugian bagi Ohio dan kehilangan bagi kita semua," kata senator tersebut dalam sebuah pernyataan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan