Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido dalam konferensi pers di Caracas, 5 Maret 2019. (Foto: Federico Parra/AFP/Getty Images)
Tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido dalam konferensi pers di Caracas, 5 Maret 2019. (Foto: Federico Parra/AFP/Getty Images)

Parlemen Venezuela Bantah Klaim Guaido atas Palang Merah

Arpan Rahman • 31 Maret 2019 15:06
Caracas: Presiden Majelis Konstituante Venezuela Dioasdado Cabello mengecam tokoh oposisi Juan Guaido yang mengklaim masuknya Palang Merah ke dalam negeri sebagai sebuah kemenangan.
 
Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengaku telah diberi akses masuk ke Venezuela untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan pada pertengahan April mendatang. Guaido mengklaim masuknya Palang Merah terjadi karena adanya "mobilisasi massa."
 
"IFRC ada di sini karena pemerintah (Venezuela) mengizinkannya untuk masuk. Merupakan hal memalukan saat mereka (oposisi) mengklaim masuknya Palang Merah sebagai sebuah kemenangan, padaha itu terjadi karena pemerintah nasional memberikan izin," ujar Cabello dalam sebuah acara di Caracas, seperti disitir dari laman Sputnik, Minggu 31 Maret 2019.

Dia menambahkan bahwa kubu oposisi berbohong saat mengatakan pihaknya tidak berdialog dengan pemerintah. Cabello menyebut sebuah faksi dari partai Popular Will telah berdiskusi dengan pemerintah Venezuela.
 
Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah berulang kali mengundang kubu oposisi untuk bernegosiasi.
 
Maduro dilantik sebagai presiden untuk periode kedua pada Januari lalu. Tidak lama setelah itu, Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro.
 
Guaido menilai masa kepemimpinan kedua Maduro tidak sah karena pemilihan umum tidak diikuti banyak tokoh, baik itu yang dilarang berpartisipasi atau sedang berada dalam penjara.
 
Klaim Guaido sebagai presiden interim telah dikuasai lebih dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat. Sementara Tiongkok dan Rusia serta beberapa negara lainnya mendukung penuh Maduro sebagai presiden sah di Venezuela.
 
Sementara itu pada Jumat 29 Maret, pemadaman listrik besar-besaran untuk kali ketiga kembali melanda Caracas dan sejumlah kota besar lainnya di Venezuela.
 
Gelombang pemadaman listrik mulai melanda Venezuela sejak 7 Maret -- memperburuk krisis ekonomi dan juga politik yang berlangsung antara Presiden Nicolas Maduro dengan tokoh oposisi Juan Guaido.
 
Maduro telah menuduh dua pemadaman listrik sebelumnya sebagai sebuah sabotase yang didalangi Amerika Serikat dan Guaido. Namun sejumlah pakar menilai pemadaman terjadi karena infrastruktur Venezuela telah terbengkalai tanpa perawatan berarti selama bertahun-tahun.
 
Baca: Pemadaman Listrik Landa Venezuela untuk Kali Ketiga
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan