Pengiriman secara efektif dihentikan karena sebagian besar maskapai akan menghindari mengambil pesawat yang dilarang. Meski demikian, Boeing tetap terus memproduksi 737 MAX sambil memantau perkembangan penyelidikan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.
“Kami terus membuat pesawat 737 MAX sambil terus memantai situasi, termasuk kendala kapasitas potensial yang akan berdampak pada sistem produksi kami,” ucap juru bicara Boeing, Chaz Bickers, dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat 15 Maret 2019.
Baca: Boeing Akhirnya Menangguhkan 737 Max
Bickers mengatakan akan mempertahankan produksi 52 pesawat per bulan, termasuk versi terbarunya MAX. Bahkan, Boeing dilaporkan akan mempercepat produksinya lagi pada Juni mendatang.
Sebelumnya, usai berkonsultasi dengan Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA), Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) dan otoritas penerbangan serta pelanggan di seluruh dunia, Boeing menangguhkan 737 MAX.
Dalam pernyataan resmi mereka, Boeing memutuskan akan bersikap hati-hati dan meyakinkan publik terhadap keselamatan penerbangan. Akhirnya Boeing sepakat dengan rekomendasi FAA untuk menangguhkan sementara operasi seluruh armada 737 MAX global yang berjumlah 371.
FAA melarang pesawat jenis Boeing 737 MAX terbang untuk sementara. Pelarangan ini terkait dengan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang, termasuk seorang WNI.
Jenis pesawat yang jatuh tersebut sama dengan jenis pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang, Indonesia, dan menewaskan 189 orang.
Baca: Administrasi Penerbangan Federal Larang Boeing 737 MAX Terbang
Setelah kecelakaan Lion Air, FAA memerintahkan Boeing memperbarui manual serta persyaratan pelatihan, dan menyelesaikan "peningkatan kontrol penerbangan" termasuk sistem anti-macet paling lambat April.
Hampir 5 ribu unit pesawat tipe MAX telah dipesan oleh berbagai maskapai penerbangan, sehingga penundaan pengiriman akan berdampak secara finansial bagi industri penerbangan raksasa AS tersebut.
Sementara itu, penyelidik di Prancis telah menerima pengiriman kotak hitam dari kecelakaan Ethiopian Airlines. Meski demikian, perlu waktu hingga beberapa bulan untuk mengidentifikasi korban tewas pesawat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id