Pernyataan Trump dilontarkan di tengah ketegangan antara Guaido dan Maduro mengenai bantuan kemanusiaan. Guaido ingin menyalurkan bantuan kemanusiaan asal AS itu ke jutaan warga, sementara Maduro menolaknya.
Guaido berencana menggalang satu juta relawan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan pada 23 Februari mendatang. Sementara Maduro memperketat penjagaan di wilayah perbatasan, dan meminta militer Venezuela untuk tidak membiarkan ada satu bantuan pun yang lolos.
Berbicara dalam sebuah acara ekspatriat Venezuela di Miami, Trump menyampaikan pesan kepada para personel militer yang masih mendukung Maduro.
"Perhatian seluruh dunia tertuju pada Anda semua hari ini, setiap hari dan hari-hari berikutnya di masa mendatang," ujar Trump, seperti dikutip dari laman AFP, Senin 18 Februari 2019.
"Anda tidak bisa bersembunyi dari pilihanyang ada. Anda dapat menerima tawaran amnesti dari Guaido dan hidup dengan damai bersama keluarga dan masyarakat," sambung Trump.
"Atau Anda bisa memilih pilihan kedua: tetap mendukung Maduro. Jika memilih halan ini, tidak akan ada tempat aman, tidak ada jalan keluar. Anda akan kehilangan segalanya," sebut Trump.
Sebelumnya, Guaido telah menawarkan perlindungan dan pengampunan kepada semua personel militer Venezuela yang meninggalkan Maduro.
Bantuan kemanusiaan dari AS menumpuk di Kolombia yang merupakan negara tetangga Venezuela. Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido bertekad menentang Maduro yang menolak masuk bantuan tersebut.
"Itu semua jebakan. Mereka menaruh makanan busuk dan terkontaminasi," kata Maduro.
Krisis ekonomi di Venezuela telah membuat sekitar 2,3 juta warga melarikan diri ke negara lain. Mereka yang tetap di Venezuela harus menghadapi hiperinflasi berujung minimnya pasokan makanan, obat-obatan serta kebutuhan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News