"Juan Guaido dilarang meninggalkan negara hingga berakhirnya investigasi atas dugaan mengganggu perdamaian di republik," kata Ketua MA Venezuela Maikel Moreno, seperti dilansir dari kantor berita AFP.
Pencegahan dan pembekuan rekening terjadi setelah Kementerian Luar Negeri AS menyerahkan kuasa beberapa rekening bank Venezuela yang berada di Negeri Paman Sam. AS dan Guaido menyebut pemberian kuasa ini bertujuan mencegah Maduro "mengosongkan kas negara" di tengah krisis politik dan ekonomi Venezuela.
Pemberian kuasa disahkan Menlu AS Mike Pompeo pekan kemarin, yang kemudian disusul penjatuhan sanksi ekonomi Washington terhadap perusahaan minyak nasional Venezuela, PDVSA. Sanksi juga dijatuhkan agar Maduro tidak dapat mengambil kekayaan di perusahaan tersebut.
Baca: AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Minyak Venezuela
Saat otoritas Venezuela mengumumkan akan mencegah bepergian ke luar negeri dan membekukan rekening, Guaido -- kepala Majelis Nasional Venezuela-- mengatakan hal semacam itu "bukan sesuatu yang baru" di negaranya.
"Saya tidak mengabaikan ancaman ini, yang sebenarnya lebih pantas disebut sebagai persekusi. Tapi kami akan terus melanjutkan perjuangan kami," ungkap Guaido saat tiba di Majelis Nasional Venezuela.
AS telah mengakui Guaido sebagai presiden interim Venezuela, dan juga menyerukan negara-negara lain untuk melakukan hal serupa. Beberapa negara, termasuk Rusia dan Tiongkok, memilih mendukung Maduro.
Sementara di level Perserikatan Bangsa-Bangsa, beberapa duta besar negara anggota Uni Eropa sempat melayangkan ultimatum kepada Maduro. UE mengaku akan mengakui Guaido sebagai presiden jika Maduro tidak segera menggelar pemilihan umum terbaru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News