Baca juga: Juan Guaido Turun ke Jalan Ajak Militer Lawan Maduro.
Dalam bantahannya, ia menegaskan kemenangannya dalam pemungutan suara musim semi lalu adalah sah. Pemimpin oposisi Juan Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pekan lalu, mendorong gejolak perebutan kekuasaan.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Rusia, Maduro mengatakan siap berbicara dengan oposisi.
Maduro berkata, jika Amerika Serikat dan negara lainnya menghendaki pemilu baru, mereka harus menunggu sampai 2025. Tetapi ditambahkan bahwa ia akan mendukung pemilihan parlemen awal sebagai ‘bentuk diskusi politik yang baik’.
Dia menambahkan bahwa dia tidak siap menerima ultimatum atau pemaksaan, dan bersikeras bahwa dia mendapat dukungan dari militer Venezuela. Seraya menuduh para desertir berkonspirasi merencanakan kudeta.
"Para desertir militer telah menjadi tentara bayaran dari oligarki Kolombia dan berkonspirasi dari Kolombia buat membelah pasukan bersenjata," katanya, seperti dikutip dari laman BBC, Kamis 31 Januari 2019.
Baca juga: Pendukung Garis Keras Bersumpah Bela Maduro Mati-matian.
Namun dia tidak memberi rincian lebih lanjut tentang klik Kolombia mana. Komentarnya keluar saat protes baru yang diserukan oleh Guaido dimulai.
Pemimpin oposisi itu, sekaligus ketua Majelis Nasional Venezuela, mengatakan konstitusi memungkinkan dia untuk mengambil alih kekuasaan sementara ketika presiden dianggap tidak sah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News