Guaido mengatakan gerakan oposisi "akan terus berlanjut di jalanan Venezuela," sedangkan Maduro menyerukan kepada para pendukungnya bahwa dia adalah satu-satunya presiden di negara tersebut.
Bulan lalu, Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim, sebuah langkah yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Amerika latin lainnya. Sementara Rusia dan Tiongkok mendukung Presiden Maduro.
Situasi di Venezuela saat ini dimulai beberapa hari usai Maduro dilantik untuk periode kedua. Ia kembali menjadi presiden usai memenangkan pemilihan umum yang tidak diikuti banyak tokoh oposisi karena berada di penjara atau sengaja memboikot,
Sebagai Kepala Majelis Nasional Venezuela, Guaido mengatakan konstitusi negara memungkinkan dirinya melanjutkan kekuasaan untuk sementara saat ada presiden yang dianggap tidak sah menjabat.
Menemui ribuan orang di ibu kota, seperti dikutip dari laman BBC, Guaido menyebut unjuk rasa ini akan berlanjut hingga semua pendukungnya meraih "kebebasan."
Namun massa pro Maduro juga berkumpul di Caracas dalam memperingati 20 tahun berkuasanya Hugo Chavez, presiden pendahulu Maduro. Maduro menuduh media internasional seolah sengaja tidak meliput gerakan pro pemerintah di Venezuela.
Unjuk rasa dua kubu ini berlangsung satu hari menjelang tenggat waktu yang diberikan kepada Maduro oleh sejumlah negara Eropa untuk menggelar pemilu terbaru. Jika tidak ada pemilu, maka sejumlah negara tersebut akan mengakui Guaido sebagai presiden interim.
Dukungan militer dinilai sebagai hal krusial dalam penentuan nasib Maduro. Menjelang protes terbaru, seorang jenderal Angkatan Udara Venezuela mengumumkan dukungannya untuk Guaido via sebuah video.
Jenderal Francisco Yanez, kepala perencanaan strategis AU Venezuela, menyerukan semua personel militer untuk bergabung dengannya. Sebagai respons, komando AU Venezuela menuduhnya telah melakukan pengkhianatan.
Namun Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton menyerukan kepada seluruh personel militer Venezuela untuk bergabung dengan Jenderal Yanez.
Baca: Pendukung Garis Keras Bersumpah Bela Maduro Mati-matian
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News