Scott Bessent. (DOMINIC GWINN/AFP)
Scott Bessent. (DOMINIC GWINN/AFP)

Siapa Scott Bessent? Pria Homoseksual dan Teman George Soros, Jadi Menteri Keuangan Trump

Riza Aslam Khaeron • 23 November 2024 12:50
Jakarta: Scott Bessent, seorang miliarder dan mantan kepala investasi di Soros Fund Management, telah dipilih oleh Presiden terpilih Donald Trump untuk menjadi Menteri Keuangan AS.
 
Pemilihan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Bessent sebelumnya dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Partai Demokrat, khususnya dengan George Soros, salah satu pendukung utama partai tersebut.
 
Namun, Bessent kemudian berubah haluan dan menjadi pendukung Trump serta agenda ekonomi "America First" yang dijalankan Trump.
 

Dari Soros ke Trump: Perjalanan Politik Bessent

Bessent memiliki latar belakang yang kaya dalam dunia investasi. Sebelum menjadi Menteri Keuangan yang ditunjuk Trump, ia pernah bekerja untuk George Soros dan memainkan peran kunci dalam beberapa keputusan investasi besar, termasuk taruhan terhadap pound Inggris pada tahun 1992 yang menghasilkan keuntungan miliaran dolar bagi Soros Fund Management.

Kariernya dengan Soros membuatnya dikenal sebagai salah satu pakar dalam strategi investasi makro global.
 
Pada 2015, Bessent meninggalkan Soros Fund Management untuk mendirikan Key Square Group, sebuah firma investasi yang berbasis pada analisis geopolitik dan ekonomi makro. Key Square Group bahkan mendapatkan investasi awal sebesar $2 miliar dari George Soros.
 
Namun, beberapa tahun kemudian, Bessent memutuskan untuk mendukung Trump dan menjadi penasihat ekonomi dalam kampanye Trump untuk pemilihan presiden 2024.
 

Agenda Ekonomi: Deregulasi dan Pengurangan Defisit

Scott Bessent dikenal sebagai pendukung pengurangan defisit dan deregulasi. Ia mendukung perpanjangan pemotongan pajak yang disahkan pada masa jabatan pertama Trump, tetapi juga mendorong pengurangan belanja negara untuk menutup biaya yang timbul dari pemotongan pajak tersebut.
 
Dalam wawancaranya dengan CNBC, Bessent menyatakan bahwa isu defisit akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah AS ke depan dan percaya bahwa solusi terbaik adalah dengan mengurangi pengeluaran dan memperbaiki struktur perpajakan.
 
Selain itu, Bessent juga mendukung penggunaan tarif sebagai alat politik dan ekonomi. Ia melihat tarif tidak hanya sebagai cara untuk melindungi industri domestik, tetapi juga sebagai sanksi ekonomi terhadap negara-negara yang kebijakan ekonominya dianggap merugikan AS.
 
Dalam opini yang ditulisnya, Bessent menggambarkan tarif sebagai "alat yang berguna untuk mencapai tujuan kebijakan luar negeri Presiden," mulai dari membuka pasar asing hingga mengatasi manipulasi mata uang.
 

Sosok yang Berbeda di Kabinet Trump

Scott Bessent akan menjadi Menteri Keuangan pertama yang secara terbuka mengidentifikasi dirinya sebagai gay dan pertama kali dikonfirmasi oleh Senat di kabinet pemerintahan Partai Republik.
 
Hal ini menjadikannya sosok unik di antara para pejabat tinggi pemerintahan Trump, mengingat latar belakang politiknya yang sebelumnya erat dengan Partai Demokrat dan komunitas LGBTQ.
 
Sebelumnya, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk di organisasi yang membantu penderita AIDS dan lembaga amal seperti God's Love We Deliver.
 
Bessent, yang berasal dari Conway, South Carolina, dikenal memiliki sikap yang rendah hati meskipun memiliki kekayaan yang luar biasa.
 
Ia bersama suaminya, John Freeman, yang juga seorang mantan jaksa di New York, telah berkomitmen untuk mendukung berbagai inisiatif sosial, termasuk pendidikan dan kesehatan.
 
Mereka memiliki dua anak yang lahir melalui ibu pengganti, dan keduanya aktif dalam kegiatan amal dan filantropi.
 

Tantangan yang Menanti

Sebagai Menteri Keuangan, Bessent akan menghadapi berbagai tantangan besar, termasuk isu plafon utang yang akan segera muncul kembali pada awal tahun 2025, serta perpanjangan paket pemotongan pajak tahun 2017.
 
Selain itu, ia juga harus menghadapi tantangan dari janji kampanye Trump terkait penerapan tarif impor yang signifikan, yang dapat mempengaruhi hubungan dagang AS dengan negara lain.
 
Dengan latar belakangnya yang kuat dalam investasi dan ekonomi makro, banyak yang berharap bahwa Bessent akan mampu membantu Trump mewujudkan "ledakan ekonomi terbesar" yang dijanjikan selama kampanye.
 
Baca Juga:
Siapa Tulsi Gabbard? Kepala Intelijen AS Pilihan Trump dan Kenapa Kontroversial?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan