Dalam sebuah acara di Gedung Putih terkait rencana pembangunan tembok perbatasan, di mana dirinya telah mendeklarasikan status keadaan darurat nasional, Trump mengatakan Abe telah "memberi saya sebuah surat terindah."
Baca: Trump Deklarasikan Status Keadaan Darurat
Surat itu disebut Trump adalah tulisan Abe yang dikirimkan ke sejumlah orang mengenai nominasi presiden AS sebagai peraih Nobel Perdamaian.
"Dia (Abe) bilang, 'Saya telah menominasikan Anda atas nama pemerintah Jepang. Saya meminta mereka untuk memberikan Anda Nobel Perdamaian," kata Trump, seperti disitat dari laman Evening Standard, Jumat 15 Februari 2019.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang beberapa kali memuji Trump atas negosiasinya dengan pemimpin Kort Kim Jong-un, juga dikabarkan mendukung orang nomor satu di Washington untuk meraih Nobel Perdamaian.
Pada 2009, Barack Obama mendapat Nobel Perdamaian atas komitmen pemerintahan AS mendorong "perdamaian dan keamanan di sebuah dunia yang tidak terdapat senjata nuklir."
"Saya mungkin tidak akan pernah mendapatkannya (Nobel Perdamaian), tapi tidak apa-apa," sebut Trump.
"Mereka memberikannya kepada Obama. Dia bahkan tidak tahu mengapa dirinya bisa mendapatkan penghargaan tersebut," lanjut dia.
Masih dalam acara di Gedung Putih, Trump juga berbicara mengenai rencananya bertemu Kim Jong-un di Vietnam pada akhir bulan ini. Ia menyebut hubungannya dengan Kim memang sempat memanas, tapi berangsur membaik usai KTT perdana AS-Korut di Singapura tahun lalu.
Sebelumnya, Trump pernah memuji Kim lewat serangkaian tulisan di Twitter. Menurutnya, Korut di bawah Kim akan berkembang menjadi negara besar.
"Korut akan menjadi negara besar. Beberapa negara mungkin terkejut, tapi saya tidak, karena saya mengenal Kim dengan baik," ungkap Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News