Kantor berita The Guardian melaporkan pada Minggu 11 Juni 2017 bahwa Trump telah menghubungi Perdana Menteri Theresa May via telepon dan mengaku ingin menunda kunjungan hingga publik Inggris mau menerimanya.
Namun Gedung Putih membantah adanya topik tersebut. "Pembicaraan semacam itu tidak ada dalam sambungan telepon," kata seorang juru bicara Gedung Putih, seperti dilansir Independent, Senin 12 Juni 2017.
Sebelumnya, pemerintah Inggris juga menyebut bahwa kunjungan Trump akan tetap berlangsung sesuai jadwal. PM May telah menyampaikan undangan Ratu Inggris ke Trump dalam kunjungannya ke Washington pada Januari lalu.
Setelah berita rencana kedatangan Trump, sekitar dua juta warga Inggris menandatangani petisi untuk menentangnya.
Kritikan Trump terhadap Wali Kota London Sadiq Khan atas serangan teror semakin meningkatkan suara oposisi terhadap rencana kunjungan dari orang nomor satu di AS tersebut.
Trump tidak memilih Inggris dalam lawatan luar negeri perdananya. Ia memilih datang ke Arab Saudi, Israel dan Vatikan. Trump juga menghadiri konferensi tingkat tinggi di Italia dan Belgia.
Belum lama ini Gedung Putih mengumumkan bahwa kunjungan luar negeri selanjutnya dari Trump akan meliputi Polandia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News