Setelah berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Morales menuliskan status di Facebook bahwa "salah satu topik terpenting adalah kembalinya kedutaan besar Guatemala ke Yerusalem."
"Atas alasan ini, saya mengatakan kepada Anda semua bahwa saya telah menginstruksikan kementerian luar negeri untuk mengkoordinasikan segala hal yang diperlukan agar ini bisa terjadi," lanjut dia, seperti dikutip AFP, Minggu 24 Desember 2017.
Pengumuman disampaikan Morales di malam Natal, dan tiga hari usai sepertiga negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa menolak keputusan Trump.
Secara keseluruhan, 128 negara memilih mempertahankan konsensus internasional bahwa status Yerusalem hanya bisa ditentukan via negosiasi damai antara Israel dengan Palestina.
Hanya delapan negara yang mendukung AS dalam pemungutan suara di Sidang Majelis Umum PBB. Dari delapan negara itu, dua di antaranya adalah Guatemala dan Honduras.
Guatemala dan Honduras bergantung pada pendanaan dari AS untuk meningkatkan keamanan di negara mereka yang dijangkiti aktivitas sejumlah geng kriminal.
Sebelumnya, PM Netanyahu mengklaim sejumlah negara akan segera memindahkan kedutaan besar masing-masing ke Tel Aviv.
Baca: PM Israel: Banyak Negara Akan Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News