"Misil-misil itu hanyalah tipe jarak pendek, dan saya sama sekali tidak menganggapnya sebagai pelanggaran kepercayaan. Dalam beberapa peluncuran lainnya, mungkin (itu sebuah pelanggaran). Tapi kali ini, tidak," ujar Trump dalam wawancara dengan kantor berita Politico, Jumat 10 Mei 2019.
"Saya tegaskan sekali lagi, misil-misil itu hanyalah tipe jarak pendek dan sangat standar. Sangat standar," lanjut dia, dilansir dari laman AFP.
Trump, yang mengaku menjalin hubungan baik dengan pemimpin Korut Kim Jong-un, pernah berkata dirinya suatu saat mungkin akan kehilangan rasa kepercayaan dengan orang nomor satu di Pyongyang itu.
"Saya rasa mungkin di waktu-waktu tertentu (kehilangan kepercayaan), tapi saat ini sama sekali tidak," tegas Trump.
Kim mendeklarasikan berakhirnya uji coba senjata nuklir dan misil jarak jauh tahun lalu. Deklarasi tersebut memungkinkan terjadinya pertemuan perdana antara Kim dengan Trump di Singapura pada Juni 2018.
Namun pertemuan kedua mereka di Hanoi, Vietnam, pada Februari lali tidak menghasilkan perjanjian apapun. Korut hanya bersedia mengakhiri program nuklir dan misil jika AS terlebih dahulu mencabut serangkaian sanksi ekonomi.
Sejak berakhirnya pertemuan di Hanoi, Kim menyebut Washington cenderung mengambil tindakan secara sepihak. Ia kemudian meminta pemerintahan AS di bawah Trump untuk mengubah sikap hingga akhir tahun ini. Kim menegaskan perubahan sikap AS diperlukan jika ingin wacana pertemuan ketiga terwujud.
Baca: Kim Jong-un Minta Trump Ubah Sikap Terkait KTT Ketiga
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News