"Saya merasa terhormat dapat menyambut PM Netanyahu dari Israel di Gedung Putih. Hari ini saya juga menandatangani pengakuan AS atas kedaulatan Israel di atas Dataran Tinggi Golan," kata Trump, dikutip dari AFP, Selasa 26 Maret 2019.
"Setelah 52 tahun, akhirnya AS mengakui Golan atas Israel. Seharusnya ini sudah dilakukan sejak dulu," lanjut Trump.
Berdasarkan sejarah, Israel berhasil merebut wilayah Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari pada 1967. Netanyahu menyebut ada nenek moyang bangsa Yahudi di Golan.
Baca: Trump Akui Dataran Tinggi Golan sebagai Wilayah Israel
"Pengakuan Anda adalah penghormatan untuk sejarah. Israel memenangkan Dataran Tinggi Golan dalam perang membela diri yang adil dan akar orang-orang Yahudi di Golan, akhirnya kembali," ucap Netanyahu kepada Trump.
Kendati demikian, aneksasi Israel atas Golan tak pernah diakui oleh komunitas internasional. Bahkan ketika Israel mengumumkannya secara resmi pada 1981.
Wilayah Golan dinilai sebagai sebuah konflik. Sekitar 20 ribu warga Golan yang tinggal kerap berselisih paham dan mengalami bentrokan karena permasalahan agama.
Tindakan Trump ini langsung dikecam sejumlah negara, termasuk Rusia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan Trump telah melanggar hukum internasional.
Selain itu, Suriah juga mengecam secara terang-terangan pengakuan AS ini. Tak hanya itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavugoslu mengkritik tindakan Trump karena hal tersebut jelas mendukung Netanyahu dalam pemilu Israel yang akan digelar sebentar lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News