Perintah eksekutif itu berisi rencana pembangunan "pembatas fisik yang tidak dapat dilewati" di wilayah perbatasan.
Trump juga menandatangani perintah melucuti program pendanaan kepada sejumlah kota di AS yang menjadi rumah bagi imigran ilegal tak berdokumen.
Dalam wawancara dengan saluran televisi ABC News, Trump mengatakan Meksiko "pasti, 100 persen, membayar AS untuk pembangunan tembok."
Namun Kongres AS harus menyepakati pendanaan pembangunan tembok, yang diperkirakan memakan biaya miliaran dolar AS.
Membangun tembok sepanjang 2.000 mil atau 3.218 kilometer di sepanjang perbatasan Meksiko adalah salah satu janji kunci semasa kampanye.
Baca: Trump Dinilai Rusak Konstitusi AS Jika Larang Masuk Pengungsi
Meksiko akan Membayar Biaya Pembangunan Tembok
Masih dalam wawancara dengan ABC News, Trump menegaskan akan mendapatkan kompensasi pembangunan tembok dari Meksiko. "Akan ada semacam pembayaran. Mungkin akan berupa semacam formulir yang rumit," kata dia.
Sebelumnya Trump memperkirakan tembok tersebut akan memakan biaya USD8 miliar. Namun sejumlah kritikus mengestimasi jumlahnya mungkin dua kali itu.
Selain masalah keamanan nasional, Trump juga menjanjikan "investigasi besar-besaran atas kecurangan saat pemilihan umum presiden." Walau sudah memenangkan pilpres, Trump masih meyakini ada jutaan orang yang mengikuti pilpres secara ilegal.
Pekan ini, Trump juga mengklaim ada sekitar 3,5 juta imigran gelap yang memilih Hillary Clinton. Namun Trump tidak memaparkan bukti apapun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News