"Saya telah memberikan instruksi spesifik kepada kepada KDVSA untuk meluncurkan aksi politik serta hukum di AS dan pengadilan internasional demi melindungi aset Citgo," ucap Maduro dalam pidato di televisi, seperti disitat dari kantor berita AFP, Senin 28 Januari 2019. Citgo adalah anak perusahaan PDVSA yang berlokasi di AS.
"Mereka (AS) berusaha mencuri Citgo dari kita, warga Venezuela. Waspadalah!" ungkap Maduro dalam upacara penyambutan para diplomat yang ditarik dari Washington.
Para diplomat itu ditarik usai AS mengakui tokoh oposisi Venezuela Juan Guaido sebagai presiden interim. Maduro sempat berniat mengusir semua diplomat AS untuk angkat kaki dari Caracas, namun keputusannya itu ditunda.
Guaido, yang merupakan Kepala Majelis Nasional Venezuela, mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pekan lalu. Ia mengaku sedang berusaha "menguasai seluruh aset republik yang ada di luar negeri, untuk mencegah Maduro mengosongkan seluruh kotak kekayaan negara."
Venezuela yang memiliki banyak cadangan minyak sempat dikenal sebagai negara sukses di Amerika Latin. Namun negara tersebut jatuh ke dalam krisis politik dan ekonomi usai dipimpin tokoh sayap kiri selama bertahun-tahun.
Akhir pekan kemarin, sejumlah negara Eropa mengeluarkan ultimatum kepada Maduro bahwa dirinya harus menggelar pemilihan umum dalam kurun delapan hari ke depan, atau mereka akan mengakui tokoh oposisi Juan Guaido sebagai presiden interim.
Caracas mengecam keras ultimatum tersebut, dan menilai langkah UE tersebut seperti praktik di era kolonial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News