Dalam persidangan pada Kamis 18 Januari 2018, keduanya mengaku tidak bersalah.
David Allen Turpin, 57, dan istrinya Louise Anna Turpin, 49 -- yang mendaftarkan rumah mereka sebagai sebuah sekolah -- dikenai 12 tuntutan pasal penyiksaan, 12 penahanan ilegal, enam penyiksaan anak dan enam penyiksaan orang dewasa dalam persidangan di kota Riverside.
Berpakaian serba hitam, keduanya datang ke persidangan dengan tangan dan kaki diborgol. Mereka didampingi seorang pengacara publik.
Jaksa Distrik Mike Hestrin mengatakan kepada awak media bahwa Turpin juga dijerat pasal pelecehan anak. Pengadilan menetapkan uang jaminan USD12 juta bagi masing-masing tergugat.
"Jika semua tuntutan terbukti, mereka terancam 94 tahun penjara," tutur Hestrin, seperti dikutip AFP.
Deputi Sheriff di Perris, kota di tenggara Los Angeles, menemukan tiga anak dirantai dan digembok di kamar mereka yang berbau tak sedap. Otoritas menemukan ketiganya usai mendapat panggilan darurat dari seorang remaja putri yang berhasil melarikan diri.
Hestrin mengatakan remaja itu telah merencanakan aksi melarikan diri selama lebih dari dua tahun, dan membawa salah satu adiknya dalam pelarian. Tubuh remaja itu sangat kecil, sehingga sempat dikira anak-anak.
Petugas awalnya berasumsi semua adik remaja itu adalah anak-anak. Namun mereka terkejut setelah mengetahui usia belasan anak itu berkisar dari 18 hingga 29.
Semua 13 anak Turpin sedang dirawat atas malnutrisi akut.
Baca: Siksa 13 Anaknya, Pasangan Suami Istri di AS Ditangkap
Penyiksaan dalam Jangka Waktu Lama

Awak media meliput di depan rumah keluarga Turpin. (Foto: AFP)
Masih dari keterangan Hestrin, 13 anak itu mendapat perlakuan buruk selama bertahun-tahun, bahkan "tidak diizinkan mandi lebih dari satu kali dalam setahun." Mereka juga dilarang pergi ke dokter umum atau gigi.
"Bukti-bukti di rumah mengindikasikan semua korban bahkan tidak dilepas dari rantainya saat pergi ke kamar mandi," ungkap Hestrin.
"Jika anak-anak yang mencuci tangan hingga ke area di atas pergelangan, mereka dituduh bermain air dan akan langsung dirantai," lanjut dia.
Terdapat pula beberapa anak yang tidak rantai, namun dikunci di beberapa ruangan berbeda. Mereka tidak boleh bermain, "meski banyak mainan di rumah tersebut yang masih belum dibuka dari kemasannya."
Penderitaan 13 anak itu sudah dimulai sejak keluarganya tinggal di Fort Worth, Texas. Penyiksaan semakin memburuk saat mereka pindah ke California.
"Mereka hanya diberi sedikit makan, dengan jadwal ketat," tambah Hestrin.
Sejauh ini belum ada indikasi suami istri itu mengalami gangguan jiwa, atau terkait dengan keyakinan agama tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News