Hal ini diungkap Sandra kepada USA Today, dalam wawancara terbaru untuk promosi film Ocean's 8 bersama Sarah Paulson dan Cate Blanchett. Sandra tidak merinci apa peristiwa atau siapa yang membuatnya terkejut. Namun menurut ibu dua anak berusia 53 ini, peristiwa ini punya efek jangka panjang.
"Sangat sulit bagiku, karena aku melewati itu dengan tidak peduli sekitar dan tiba di mana aku merasa kurang karena aku seorang wanita," kata Sandra.
"Itu adalah pil yang sulit ditelan. Aku sangat sedih karena itu. Aku seperti, 'Wow, mungkin aku perlu keluar dari sini. Mungkin aku perlu mencari pekerjaan lain.' Dan itu terjadi ketika aku mulai bekerja – aku tak mau menjadi bagian dari dunia yang memberikan pengalaman seperti itu," imbuhnya.
Sandra mulai bermain peran secara profesional pada akhir 1980-an. Namun sutradara Jan de Bont, lewat film Speed (1994), adalah satu yang membuat namanya melambung sebagai aktris muda.
Tidak hanya dukungan dari sineas, Sandra juga merasa ibunya punya peran penting dalam pembentukan pola pikirnya untuk menggapai mimpi-mimpi pribadi. Menurut Sandra, sang ibu memberi kebebasan untuk mengukir jalan hidup dan mencari uang sendiri, bahkan tidak memaksa dia untuk menikah.
"Aku memasuki dunia, berpikir di sana tidak ada perbedaan, bahwa setiap orang setara, dan aku bisa melakukan apapun yang bisa dilakukan pria," ungkap Sandra.
"(Aku sampai pada) momen penyadaran di mana aku berpikir, 'Perasaan apa ini? Kenapa aku merasa begitu (tak berharga)? Astaga, aku diperlakukan begini karena aku punya vagina," tukas Sandra.
Ocean's 8 menjadi film pertama Sandra setelah dia absen tiga tahun dari dunia akting. Film sebelumnya adalah Our Brand Is Crisis (2015) dan Minions (2015).
Ocean's 8 akan dirilis di bioskop Indonesia pada 8 Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id