7. Pasrah jadi konsumsi publik
Ketenaran Atta Halilintar ikut membuatnya membuka setiap lembar kehidupan kepada publik. Bagi Atta Halilintar, dia tertekan karena tidak bisa menjalani kehidupannya sendiri.
"Ketika dilihat sama banyak orang, dinilai sama banyak orang, kan hidup kita jadi bukan hidup kita sendiri, jadi hidup kita penuh penilaian, konsumsi publik, itu enggak ada enak-enaknya, Bro," kata Atta Halilintar.
Daniel Mananta kemudian melihat perspektif positif dari kehidupan Atta Halilintar. Artinya, banyak yang memerhatikan dan menyayangi Atta Halilintar hingga mengetahui detail kehidupannya. Atta Halilintar pun menyadarinya.
"Kadang memang itu ada enggak nyamannya, kok, semua orang tahu sampai ke celana gua, tapi it's life," kata Atta Halilintar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News