Akibat pengalaman buruknya itu, Zack tumbuh menjadi anak yang mudah emosi dan pemarah.
"At that time aku bingung, sejak saat itu aku merasa jijik dan marah. Itu enggak bikin aku gay, tapi amarah itu alasannya kenapa aku tumbuh jadi anak yang pemarah," ujar Zack Lee saat berbincang dengan Melaney Ricardo di YouTube.
Kemarahan Zack semakin membara karena ayahnya tidak percaya dengan pengakuannya kala itu. Butuh waktu yang lama untuk keluarga mempercayai keterangan Zack hingga mereka memberhentikan guru les tersebut. Setelah tumbuh besar, Zack sempat lari dari rumah karena kecewa dengan ayahnya.
"Gue bilang ke papa gue, kalau gue enggak bisa terbuka sama orang lain dalam waktu yang lama. Sampai aku bertemu Yesus di usia 20 tahun dan amarah dan rasa malu itu," kata Zack Lee.
Sikap pemarah itu membuat Zack mudah bertindak kasar kepada orang-orang yang jahat terhadapnya. Dia bahkan selalu membayangkan perbuatan sadir setiap kali tak bisa tidur.
"Gue kalau marah berantem beneran, gue bisa injak kakinya karena anger, everything. Aku kalau tidur, kalau dendam sama orang, aku ngebayangin mau gue potong kakinya, mau disiksa ini my dream. I can't sleep," katanya.
Perlahan Zack mulai bisa mengendalikan amarahnya. Dia juga mulai mendekatkan diri kepada Tuhan dan belajar memaafkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News