Nikita meminta untuk diperlihatkan CCTV sebagai bukti keterlibatan. Namun, pada akhirnya bukti yang diminta tidak dikabuli petugas. Nikita pun dibui.
“Aku dimasukin ke situ (penjara) kurang lebih dua bulan. Katanya mau masuk persidangan,” ujar Nikita.
Saat itu ia merasa kebingungan akan statusnya sebagai terdakwa, padahal bukan salahnya. Di sisi lain, temannya yang memukul menghilang entah kemana.
Memilih Dipenjara daripada Keluar Uang
Nikita divonis bersalah pada persidangan tersebut, tetapi dua tahun kemudian ia mendapat surat dari kejaksaan. Surat tersebut meminta Nikita untuk dipenjara lagi selama kurang lebih sebulan.“Ya, tetap aku jalani (masuk penjara). Daripada aku keluar duit,” kata Nikita.
Pada saat dipenjara, banyak pihak yang menawarkan Nikita untuk dibebaskan. Namun, ia merasa hal itu tidak masuk akal. Nikita pun memilih untuk tetap dipenjara meskipun ia tidak bersalah.
“Bahkan saat kejaksaan di Jakarta Selatan datang ke rumah, aku tuh udah packing sendiri. Aku bilang ‘saya siap masuk penjara’,” ujar Nikita.
Petik hikmah di penjara
Nikita mengaku tak kesal atau menyesal memilih dipenjara. Dia justru mengaku dapat banyak pelajaran.“Aku jadi tahu penjara seperti apa, mekanismenya seperti apa,” tutur Nikita.
Selain itu, saat di penjara ia mengaku bertemu banyak orang. Saat itu, dia bertemu banyak terpidana kasus lain yang tengah ramai disorot publik.
"Ada yang nabrak Tugu Tani, pacaran yang buang pacaran di jalan tol. Semuanya aku ajak ngobrol,” kata Nikita.
Pengalaman kedua Nikita di penjara bukan dari kasus penganiayaan, melainkan kasus domestik. Pada waktu itu, ia dilaporkan oleh mantan suaminya yang tidak mau diceraikan. Berbeda dari pengalaman pertamanya di penjara, Nikita hanya menghabiskan masa tahanan selama dua hari. (Hana Nushratu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id