Coki (Foto:MI/Ramdani)
Coki (Foto:MI/Ramdani)

Coki "Netral" Pesimistis Terhadap Badan Ekonomi Kreatif

Agustinus Shindu Alpito • 28 Januari 2015 09:20
medcom.id, Jakarta: Coki, penggawa band Netral, Deadsquad, dan juga Black Teeth, bukan anak kemarin sore di industri musik.
 
Pengalaman Coki selama belasan tahun di industri musik membuatnya paham  betul bagaimana mekanisme kerja industri kreatif di Indonesia, serta seperti apa peran pemerintah di dalamnya.
 
Terkait dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif yang nantinya ikut campur tangan di industri musik, pemilik nama lengkap Christopher Bollemeyer itu tanpa basa-basi menyatakan keraguannya.

"Kalau gue, mohon maaf, kurang optimistis (dengan Badan Ekonomi Kreatif). Sudah berjalan belasan tahun di industri musik dengan janji-janji pemerintah yang itu-itu saja. Wait and see saja. Kalau ada perubahan positif, bagus. Kalau enggak, gue enggak ngarep," ungkap Coki saat ditemui Metrotvnews.com di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/1/2015).
 
Bagi Coki, satu hal yang menurutnya penting untuk diwujudkan guna mendongkrak industri musik adalah royalti. Sayangnya, Coki melihat kurangnya penerapan undang-undang sehingga aturan yang ada seolah tiada artinya.
 
"Yang dibutuhkan musisi adalah support pemerintah untuk memberesi royalti, selayaknya musisi dapat royalti seperti musisi di seluruh dunia. Karena pembajakan kita enggak dapat royalti. Sementara, proses rekaman butuh modal," tegas Coki.
 
Coki menyindir minimnya ketegasan pemerintah dalam menegakkan hukum dan perundangan, khususnya soal hak royalti musisi.
 
"Peraturan ada, enforcement-nya (penegakan) enggak ada. Mesti ada enforcement-nya, enggak sekadar undang-undang tok," ketus pria yang juga menggemari motor gede itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan