Keduanya bertanding dalam empat ronde. Sejak ronde pertama El dan Jefri tampil agresif dengan permainan yang cepat. Jual beli pukulan berlangsung gegas dan penuh tenaga. Pada ronde pertama, keduanya tampak seimbang.
Tensi pertandingan sangat tinggi. Ditonton dua juta penonton daring dan area pertandingan yang juga dipenuhi penonton membuat keduanya berapi-api terbakar semangat.
Masuk ke ronde dua, tempo permainan mulai turun. Keduanya tak bisa menyembunyikan rasa lelah. Hal itu diperparah pada ronde ketiga. Faktor stamina menjadi kelemahan keduanya, tetapi El dapat memaksimalkan pukulan lebih baik. Menang jangkauan, El terlihat lebih diuntungkan dalam pertandingan ini.
Baca juga: Jefri Nichol Percaya Diri Menang Tinju Lawan El Rumi |
Pada ronde terakhir, stamina Jefri turun drastis. El yang juga mulai sempoyongan terlihat lebih berhati-hati pada ronde terakhir dan mampu melepas pukulan yang efektif menghasilkan poin. Pertandingan berakhir dengan El sebagai pemenang. Ketiga hakim masing-masing memberi poin 38-38 (Hakim A), 37-39 (Hakim B), dan 37-39 (Hakim C), dengan demikian El unggul total empat poin dari Jefri dan menang secara majority decision.
Kendati terlihat ekspresi kecewa dari Jefri Nichol, keduanya secara sportif menyelesaikan pertandingan dengan baik, dan menerima keputusan hakim pertandingan.
"Alhamdullilah, kemenangan ini untuk Palestina, dan keluarga yang udah datang, dan orang yang mendukung, dan meragukan saya. Ini dia sabuknya, ada di saya bukan di Jefri Nichol," kata El setelah menerima sabuk kemenangan.
Saat mendapat pertanyaan apakah El siap jika dilakukan pertandingan ulang, dirinya dengan penuh percaya diri menyanggupi.
"Kalau Jefri berani ayo aja, sekarang saja sudah ngilang," tukas El di atas ring.
Baca juga: Bantu Palestina, Abidzar Al-Ghifari dan Jefri Nichol Lelang Barang Pribadi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News