"Begitu dengar kabar itu, badan lemes semua, kayak mati rasa," kata Connie Sutedja di rumah duka, kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat, Kamis, 16 Maret 2023.
Connie Sutedja sempat merasa tak rela melepas kepergian sahabatnya itu. Memori kebersamaan mereka langsung terbesit di bayangannya.
"Kalau ke mana-mana kan kami selalu berdua. Kata orang sampai dibilang kembar siam," ujar Connie Sutedja.
Batin Connie Sutedja makin terasa sesak saat teringat Nani Wijaya menyemangatinya saat mereka sama-sama sakit.
"Sebelum sakit parah dia pernah telepon saya. Ada ini kenang-kenangannya, ada video, dia bilang, 'Connie, bangun Connie. Katanya mau ke sini'," kata Connie Sutedja mengisahkan.
Hal tersebut membuat Connie menyesal tak bisa mendampingi Nani Wijaya di saat-saat terakhirnya. Ia merasa belum memberikan apapun kepada Nanie Wijaya semasa dirinya sakit.
"Saya nyesel, waktu dia pergi saya nggak bisa nemenin. Saya juga sedih nggak bisa bantu," kata Connie Sutedja.
Namun, Connie tetap berusaha untuk melepaskan kepergian Nani Wijaya. Ia percaya Tuhan mempunyai rencana yang lebih baik untuk wanita 78 tahun tersebut.
"Dia sudah senang kembali," ucap Connie Sutedja.
Nanie Wijaya telah menghembuskan napas terakhirnya pada kamis, 16 Maret 2023 pukul 03.28 WIB di RSUP Fatmawati, Jakarta. Sebelumnya, ia dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sesak napas pada 1 Maret 2023.
"Beliau ini seperti tidak bisa mengeluarkan dahak dari paru-parunya, sehingga sulit bernapas," ungkap putri Nani Wijaya, Nina Kartika saat itu.
Awalnya, pihak keluarga ingin memakamkan jenazah Nani Wijaya di Pesantren Al Ihya, Batu Tapak, Ciomas, Bogor. Hanya saja, lokasi pemakaman tersebut dipindahkan ke TPU Babakan, Madang, Bogor.
(Raja Alif Adhi Budoyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News